Sesuai dengan target yang telah diberikan oleh KONI Pusat, Tim bulutangkis beregu putra Indonesia berhasil merebut satu medali emas melalui nomor beregu putra. Di babak final, Indonesia mengungguli unggulan utama dari Malaysia dengan skore 3-1. Satu-satunya kekalahan yang dialami tim Indonesia diderita oleh ganda putra utama Indonesia Markis Kido / Hendra Setiawan, yang menyerah dari musuh bebuyutannya Koo Kean Kit / Tan Boon Heong melalui pertarungan rubber set 21-19, 20-22, 10-21. Dua tunggal putra Indonesia menghasilkan kemenangan masing-masing melalui Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso. Sony unggul atas dengan Muhammad Hafiz Hasim dengan 22-20, 14-21, 21-12. Sementara Simon Santoso menang dua set langsung atas Kuan Beng Hong dengan 21-18, 21-13. Pemain PB Djarum Mohammad Ahsan yang biasa berpasangan dengan Bona Septano kali ini berpasangan dengan spesialis ganda campuran Nova Widianto dan menjadi penentu kemenangan. Mohammad Ahsan / Nova Widianto menang atas Mohd Fairuzizuan / Moh Zakry Abdul Latif 21-18, 21-17 sekaligus menghantar Indonesia untuk meraih medali emas.
Di bagian putri Indonesia harus puas dengan hanya meraih medali perak. Di babak final, srikandi-srikandi Indonesia takluk di tangan Malaysia dengan 3-1. Satu-satunya kememangan yang diraih Indonesia diperoleh melalui pemain tunggal putri asal PB Djarum, Maria Kristin Yulianti yang menang mudah atas Lydia Cheah Li Ya dengan 21-8, 21-9. Ganda Putri Indonesia berperingkat tertinggi dari PB Djarum takluk. Shendy Puspa Irawati / Meiliana Djauhari takluk di tangan pasangan nomor 4 dunia Wong Pey Tty / Chin En Hui denga skor akhir 17-21, 13-21. Sementera dua kekalahan lainnya di alami oleh tunggal pertama Adriyanti Firdasari yang ditundukkan Wong Mew Choo dengan 18-21, 17-21. Seperti halnya di beregu putra, di beregu putripun Indonesia memasangkan pasangan yang bukan biasanya. Greysia Polii yang biasa dipasangkan dengan Nitya Krishinda kali ini harus berpasangan dengan Lilyana Natsir. Pasangan dadakan ini dipaksa menyerah dari pasangan kedua Malaysia Woon Khe Wei / Ng Hui Lin dengan 21-19, 12-21 dan 18-21.