
Selama bulan Juli 2010, PB Djarum mengirimkan pemain-pemain yuniornya untuk menjajal kerasnya persaingan di level senior Internasional. Dua turnamen berturut-turut mulai dari Singapore International Series berlanjut ke turnamen satu kelas lebih tinggi, Indonesia Challenge yang berlangsung di Surabaya. Keberangkatan pemain ke Singapura khususnya nomor ganda seolah-olah semacam reward bagi para juara dimana pasangan taruna yang dikirim adalah pasangan-pasangan yang kampiun di turnamen yang berlangsung bulan Mei sampai awal Juni. Mulai dari juara ganda taruna putra Sirnas DKI Jakarta, Edi Subaktiar/Felix Kinalsal dan ganda taruna putri Ririn Amelia/Melati Daeva yang kebetulan secara silang mereka adalah pasangan ganda campuran. Edi berduet dengan Ririn, sedangkan Felix dengan Melati. Kemudian juara ganda taruna putra Sirnas Jawa Barat, Praveen Jordan/Rangga Yave Rianto dan juara Junior International Tangkas Alfamart Open, Jones Ralfy Jansen/Dandi Prabudita.

Mereka yang dikirim ini untuk pertama kalinya terjun di turnamen Internasional kategori senior atau dewasa. Bersama mereka terdapat tiga pemain tunggal yang berlatih di Kudus dengan posisi sebagai debutan yakni Arief Gifar Ramadhan, Shesar Hiren Rustavito dan Yeni Asmarani. Nama terakhir merupakan juara dua sirnas berturut-turut di Jakarta dan Bandung untuk nomor tunggal taruna putri. Dengan keikutsertaan di Singapura lalu kemudian di Surabaya sudah cukup syarat agar poin mereka muncul di peringkat dunia. Pemain atau pasangan pemain yang mendapat poin minimal dua turnamen internasional berhak muncul di peringkat dunia (BWF).
Dari dua turnamen tersebut pasangan ganda putri Melati Daeva/Ririn Amelia meraih posisi lebih tinggi dari rekan-rekannya. Mereka menempati peringkat 248 dengan total raihan poin 1840 di pekan pertama muncul di peringkat dunia kamis (5/8) lalu. Sementara Yeni Asmarani yang sempat membuat kejutan dengan mengalahkan pemain Pelatnas Rizki Amelia Pradibta di perdelapan final Indonesia Challenge, mendapat poin sebesar 2200 atas pencapaiannya sampai babak perempat final. Namun sebelumnya di Singapuran, ia hanya mendapat 40 poin. Dengan total 2240 poin, Yeni berhak menempati peringkat 322. Pemain tunggal lainnya Arief Gifar Ramadhan berada di peringkat 412 dan Shesar Hiren Rustavito di peringkat 623.
Di nomor ganda putra, Praveen Jordan/Rangga Yave Rianto mengukuhkan diri di peringkat 266 dengan total poin 2290. 1320 poin tersebut mereka dapatkan dari hasil menembus babak delapan besar di Singapura dimana mereka dijegal oleh peraih medali perak Olimpiade 2004 asal Korea, Shon Seung Mo yang berpasangan dengan Kang Dong Ho. Sisanya didapat dari turnamen di Surabaya dimana mereka takluk dari unggulan keenam dari Malaysia, Mohd. Razif Abdul Latif/Goh Jian Hao. Rekan-rekannya, Edi/Felix menggenggam 380 poin atau berada di peringkat 378 dan Jones/Dandi mengukuhkan peringkatnya di 346 dunia dengan 380 poin.
Di ganda campuran, Edi/Ririn berada di peringkat 296 dengan 1840 poin. Sedangkan pasangan Felix/Melati meskipun mecapai prestasi cukup baik dengan mencapai perempat final di Singapura, namun mereka tidak tercatat di peringkat dunia. Hal ini terjadi karena di Surabaya, mereka tidak berpasangan sehingga dengan modal satu turnamen maka belum memenuhi syarat peringkat dunia.
Kemunculan nama-nama pemain yunior ini di peringkat dunia menjadi kebanggaan tersendiri. Meskipun peringkat mereka masih jauh dibawah tetapi mengingat usia mereka yang masih belia, bukan tidak mungkin setahun atau dua tahun mendatang peringkat papan atas menjadi milik mereka. (HK)