Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Nova/Liliyana Tumbang
28 Agustus 2010
Nova/Liliyana Tumbang
 
 

Indonesia kembali harus kehilangan gelar ganda campuran, setelah terakhir Indonesia memboyong pulang gelar juara adalah pada tahun 2007 lalu melalui Nova Widhianto/Liliyana Natsir. Tapi tahun ini, mereka gagal untuk meraih gelar ketiga.
Juara dunia 2005 dan 2007 ini gagal mengatasi perlawanan ganda China, Zheng Bo/Ma Jin. Pertarungan kelas dunia ini membuka pertandingan babak perempat final yang digelar mulai pukul 11.00 waktu setempat, atau sekitar pukul 16.00 WIB.
Kejar mengejar angka sudah dipastikan berlangsung seru, hal ini pun ditandakan dengan berlangsungnya pertandingan selama hampir satu jam. Waktu yang termasuk cukup panjang untuk partai yang berlangsung dengan straight game.

Nova/Liliyana berhasil meraih poin pertama partai ini, kedudukan terus kembar tiga angka berikutnya. Hanya satu kali setelah itu Nova/Liliyana mampu menyamakan kedudukan yaitu diangka 6, selepas itu mereka kehilangan 6 angka berturut-turut, 6-12. Sempat mempersempit ketertinggalan dengan 12-14, tapi pasangan nomor satu dunia ini tak bisa lepas dari tekanan ganda yang kini menduduki rangking 60 dunia tersebut, akhirnya mereka takluk dengan 19-21.

Game kedua berlangsung lebih intens. Terjadi dua kali deuce sebelum akhirnya harapan satu-satunya Indonesia di nomor ganda campuran ini menyerah dengan 21-23. Memimpin di paruh awal game kedua dengan 6-1 dan 9-4, mereka kembali kehilangan terlalu banyak angka dalam satu servis, angka menjadi kembar di angka 9.

Memimpin 11-9 di interval, angka kembali sama di angka 14 dan 15. Setelah ini akhirnya mereka kembali tertinggal, sebenarnya mereka memiliki kesempatan untuk memaksakan rubber game setelah dua kali mendapatkan game poin saat kedudukan 20-19 dan 21-20, tetapi dewi fortuna lebih memihak pasangan China, mereka menyerah 21-23.

Kekalahan ini memperpanjang catatan kekalahan Nova/Lili terhadap pasangan China tersebut, setelah pertemuan perdana mereka di Swiss Super Series 2009 yang berakhir dengan 13-21 dan 12-21, mereka kembali menyerah di Istora seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kekalahan perempat final di Paris ini menjadikan skor head to head kedua pasangan ini 0-3. Kembali Indonesia gagal meraih gelar juara di nomor Ganda Campuran.