Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Kenny Putra Aviancy, Rayakan Imlek di PB Djarum
03 Februari 2011
Kenny Putra Aviancy, Rayakan Imlek di PB Djarum
 
 

Menurut cerita dari negeri Tirai bambu, perayaan Imlek (bahasa Mandarin) atau Sin Tjia berawal dari kegiatan para petani menyambut musim semi. Dilakukan oleh para petani pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru. Perayaan Imlek tidak hanya dilakukan dalam satu hari. Menurut berbagai sumber, perayaan Imlek dimulai pada tanggal 30 diakhir tahun dan berakhir pada tanggal 15 (Cap go meh) pada bulan pertama. Perayaan Imlek biasanya di mulai dengan menghadiri ritual di Vihara sebagai perwujudan syukur dan doa agar di tahun baru akan mendapatkan rizki yang berlimpah serta menjamu para leluhur. Pada jaman dulu, kaum petani biasanya selalu menyediakan 12 macam makanan dan 12 macam kue dengan hidangan wajibnya adalah mie panjang umur (Siu mi) dan arak.

Bagi masarakat modern saat ini, malam sebelum perayaan imlek biasanya seluruh keluarga secara bersama-sama bersantap malam di rumah atau restoran. Tetapi bagi Kenny Putra Aviancy, atlet ganda putra PB Djarum, tahun ini ia tidak bisa makan malam bersama dan juga merayakan Imlek bersama keluarga, kerabat atau teman. Pada perayaan tahun baru Imlek kali ini, ia hanya bisa merayakan bersama teman-temannya di PB Djarum. “Soalnya tidak bisa ijin, lagi persiapan pertandingan,” jelasnya. “Jadi disyukuri saja, ini untuk masa depan,” tambahnya.

Keluarga besar Kenny biasa merayakan imlek di rumah dengan cara berkumpul bersama. Saudara-saudaranya yang perempuan bersama sang mama berada di dapur menyiapkan makanan. Sementara kenny dan saudara lelakinya berbincang-bincang atau bermain Play station.

Menurut tradisi, bagi mereka yang belum berkeluarga masih mempunyai kesempatan menerima angpau. Angpau dalam tradisi Tionghoa mempunyai arti bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru imlek. Bagi Juara ganda putra Walikota Surabaya cup 2010, tahun baru Imlek menjadi ajang pengumpulan angpao. Tidak hanya dari orang tua dan saudaranya, Ia pun masih selalu menerima hadiah uang dari rekan sejawat orang tuanya. “Dulu waktu nenek masih ada, nenek suka kasih saya,” kenangnya. Di jaman modern seperti sekarang ini, bentuk penyerahan angpau mulai bergeser. Si penerima mulai tidak mendapatkan amplop merah secara langsung, tetapi bisa mendapatkannya dengan cara paket atau transfer ke rekening yang bersangkutan. Hal ini lah yang di lakukan orang tua Kenny dalam pemberian hadiah tahun baru. “Sekarang kasih angpaunya melalui paket atau lewat ATM, lebih praktis buat saya yang tidak ketemu orang tua,” ujarnya.

Tetapi penggila kue keranjang ini merahasiakan jumlah angpau yang selalu ia terima dari orang tuanya. “Rahasia dapur,” ujarnya berkelit sambil tertawa. Jauh dari keluarga membuat Kenny mulai menyiasati angpau pemberian orang tuanya. Ia mulai belajar bersikap dewasa. Kenny tidak lagi menghamburkan uang isi dari amplop merah yang ia terima, tetapi ia mulai menyimpannya dalam tabungan. “Sekarang berusaha untuk menabung, mulai belajar mengatur keuangan,” jelasnya. Selamat Hari Raya Imlek.