Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Maria Kristin Yulianti, Fokus Sembuhkan Cidera
09 Februari 2011
Maria Kristin Yulianti, Fokus Sembuhkan Cidera
 
 

Lembang - Mungkin sebagian besar dari anda bertanya, kemana Maria Kristin Yulianti. Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing ini jarang terdengar namanya di sepanjang tahun 2010. Karena prestasi yang merosot di tahun 2010, ia pun mengambil keputusan untuk mundur dari Pelatnas PBSI dan kembali ke PB Djarum, klub yang membesarkannya sebelum ia bergabung bersama Pelatnas.

Maria pun menjalani aktifitas seperti layaknya para atlet, tetapi kini ia tak lagi berlatih di Cipayung, ia berlatih di klub asalnya, GOR Jati, Kudus. Ia pun hadir di tengah atlet-atlet senior PB Djarum yang mengikuti outbound di Cikole, Lembang.

Memasuki tahun 2011, ia pun mengungkapkan belum bisa menentukan target prestasi, mengingat cedera lutut yang kerap membekapnya. Ia sempat mengutarakan keinginannya untuk bisa ikut ambil bagian di Olimpiade London 2012 mendatang, tetapi dengan kondisinya yang sekarang, Maria mengakui tidak mau muluk-muluk sebelum cederanya benar-benar pulih.

“Inginnya kesana (Olimpiade –red) tetapi yah kondisinya masih begini,” ungkap Maria di sela-sela outbound pada Senin (7/2).

Sementara, mengenai keputusannya untuk mundur dari Pelatnas, Maria sendiri mengakui ia tak menyesali keputusannya tersebut. Di PB Djarum, Maria mengakui saat ini masih terus menjalani terapi untuk memulihkan kondisinya.

“Kadang kalau jalan saja masih sakit, terutama di lutut kanan. Jadi lebih baik menyembuhkan cedera dulu, baru nanti mimpi lagi untuk bisa meraih prestasi,” lanjutnya.

Mundur dari Pelatnas, tidak membuatnya merasa “dibuang”, ia mengungkapkan tidak ada yang berbeda.

“Di Pelatnas atau di klub sama saja. Saya tidak merasa sakit hati mundur dari Pelatnas, biasas aja. Dijalani saja,” pungkasnya.

Cedera ini pun tak menghalangi dirinya untuk ambil bagian di outbound PB Djarum gelombang kedua. Atlet yang akrab disapa Mba Sel oleh seluruh juniornya ini, terlihat menikmati rangkaian outbound. Meskipun ia langsung terjatuh di permainan tali satu. Tetapi ia terlihat sangat menikmat permainan tali dua, dan permainan kelompok lainnya. Apalagi di War Game (paintball), ia terlihat antusias untuk “menghabisi” lawan-lawannya dengan peluru cat.

“Outbound seperti ini tentu membantu memperkuat mental, melawan ketakutan diri sendiri, dan tentu saja membangun rasa kebersamaan diantara para atlet,” tambah Maria.

Galeri Outbond PB Djarum II