Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Hendriko, Tak Mau Terulang Kejadian 2009
07 Februari 2012
Hendriko, Tak Mau Terulang Kejadian 2009
 
 

Pemain tunggal taruna putra PB Djarum, Kho Hendriko Wibowo kini tengah bersiap untuk terjun di ajang Dutch Junior akhir Februari 2012 mendatang. Di sektor tunggal taruna putra, ia akan berjuang bersama dengan Thomi Azizan Mahbub dan Reksy Aureza Megananda.

ThomiLain Thomi dan Reksy, lain pula Hendriko. Juara Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Bandung 2011 ini sudah pernah terbang ke Eropa sebelumnya. Tahun lalu, ia turun di Bulgaria International Challenge. Tetapi kala itu ia terhenti di babak 32 besar. Pengalaman itu, ia jadikan sebagai sebuah acuan baginya untuk bertarung di Haarlem, Belanda.

Saya sudah pernah bertanding di Eropa sebelumnya, dan ini saya jadikan pengalaman untuk mengetahui karakteristik pemain-pemain eropa,” ujarnya.

Di Bulgaria, Hendriko menyerah ditangan atlet yang lebih senior dan salah satu atlet asal Ceko yang juga rajin turun di kejuaraan-kejuaraan besar, Petr Koukal.

Melawan Petr, saya cukup kewalahan, tinggi dia hampir dua meter, ditambah pukulan smashnya juga kencang. Jadi saya kalah, padahal saya sudah lolos babak kualifikasi,” kenangnya.

Keikutsertaan di Dutch Junior tahun ini seharusnya akan menjadi yang kedua kali Hendriko. Sayang kesempatan pertamanya di tahun 2009 harus ia relakan setelah ia didera cedera. Ia mengakui pengalamannya itu cukup ia sesalkan, pasalnya ia didera cedera satu minggu sebelum bertolak ke negeri kincir angin.

“Tahun 2009 saya sudah mau berangkat bersama Gifar dan Riyanto, tapi setelah latihan malam seminggu sebelum berangkat saya malah lemas, dan tidak bisa jalan. Kakinya cedera ditambah demam berdarah sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit di Semarang,” kenangnya.

Hendriko mengakui gejala sakit di pinggangnya ini karena ada otot pinggang yang sobek. Ia pun berujar sakit itu memang sudah terasa sebelumnya, tetapi ia memikirkan turnamen yang semakin dekat membuat ia terus memaksakan diri untuk latihan. “Itu jadi pelajaran buat saya, kalau saya merasakan sakit lagi, saya harus segera istirahat.

Batalnya ia ke turnamen yunior bergengsi itu, ditambah cedera yang membekapnya sempat membuatnya kehilangan rasa percaya diri dan sempat ingin berhenti bermain bulutangkis. Ia mengakui butuh enam bulan untuk pulih, dan melupakan kekecewaannya batal bertanding di turnamen Dutch Junior. “Saya sempat berfikir untuk berhenti bermain bulutangkis, setengah tahun saya stress sendiri, kadang tertawa kadang tiba-tiba nangis. Saat saya mulai sembuh dari cedera, bisa berjalan dan berlari lagi saya sudah sangat bersyukur, saya malah tidak memikirkan prestasi, tetapi diawal 2010 saya sudah mulai bisa berprestasi lagi,” lanjutnya.

Ia mulai bertekad untuk menebus pengalaman buruk tersebut dengan prestasi di turnamen Dutch Open 2012. Ia pun sudah merasa siap untuk turun di turnamen pertamanya tahun ini. Kejar prestasi yang terbaik Kho!