Nama Andika Ramadiansyah mungkin masih terdengar asing bagi beberapa penggemar bulutangkis. Atlet spesialis ganda ini masih bertanding di nomor remaja. Prestasinya di kancah nasional dan internasional pun mulai terdengar. Tahun lalu, Andika sukses menjadi juara ganda campuran remaja di ajang Asia Youth U17 yang digelar di Kudus, dan dalam bulan Mei lalu, Andika berhasil meraih tiga gelar juara dari tiga turnamen yang diikutinya.
Di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Jawa Barat Open 2014 lalu, Andika yang dikenal pendiam ini, sukses menjadi jawara di nomor ganda remaja putra berpasangan dengan Rinov Rivaldy. Catatan mulus berhasil mereka bukukan setelah berhasil meraih gelar juara tanpa kehilangan satu game pun.
Di babak pertama di turnamen yang digelar di Sport Hall UPI itu, Andika/Rinov berhadapan dengan Emanuel Randy Febrito/Ricky Rinto yang merangkak dari babak kualifikasi, mereka pun menang dengan 22-20 dan 21-17 atas wakil Pelita Bakrie itu. Selanjutnya yang menjadi korban pasangan unggulan empat ini adalah rekan satu timnya, Devand Riefky Reksadillano/Muhammad Taufiqul Hafiz. Kali ini, Andika/Rinov berhasil menang cukup telak 21-12 dan 21-8.
Amri S/Riyan Tri Bantoro dari SKO Ragunan menjadi lawan mereka berikutnya di perempat final. Unggulan empat ini tampil tanpa mengalami banyak kesulitan, mereka menang 21-16 dan 21-11. Lagi-lagi di babak semifinal, mereka harus berjumpa dengan rekan satu timnya. Perang saudara kedua kali di Bandung ini pun berhasil mereka menangkan. Kali ini Moehamat Febriansyah/Rifky Nur Alam yang harus mengakui keunggulan duet Andika/Rinov. Sempat mendapatkan perlawanan, mereka akhirnya menang dengan 22-20 dan 21-19.
Di partai puncak, mereka melakoni laga perang saudara ketiga. Akbar Gusti Ramadhan/Ardy Nugroho pun dibuat tak berkutik. Andika/Rinov berhasil menang 21-14 dan 21-13.
Andika atau yang biasa disapa Rama ini pun berkesempatan untuk membuat double winner saat ia dan pasangan di ganda campuran, Mychelle Christine Bandaso juga berhasil lolos ke partai puncak. Sayang, di partai final ganda campuran remaja ini, Andika harus mengakui keunggulan Akbar yang berduet dengan Serena Kani. Laga partai puncak ini berlangsung dalam tiga game, Andika/Mychelle menyerah 18-21, 21-15 dan 14-21.
"Harapannya tentu saya ingin bisa lebih beprestasi lagi, semoga di turnamen berikutnya pun bisa dapat hasil yang bagus," ujarnya.
Catatannya di Bandung lebih baik dibanding seri ketiga di Jakarta. Di GOR Asia Afrika, Andika hanya berhasil meraih gelar di nomor ganda remaja putra, sementara di ganda campuran ia bersama Mychelle harus terhenti di babak semifinal setelah kalah M Reza Fahlepi/Zarra Faza Azka dari PB Jaya Raya dengan 13-21, 21-15 dan 16-21. Sebelumnya di awal bulan Mei, Andika juara di nomor ganda campuran bersama Mychele dan semifinalis ganda putra berduet dengan Rinov. (IR)