Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Kejutan di All England Super Series Premier 2015
09 Maret 2015
Kejutan di All England Super Series Premier 2015
 
 

Berakhir sudah kejuaraan bulutangkis  bergengsi All England Super Series Premier 2015. Banyak kejutan-kejutan yang terjadi pada kejuaraan bulutangkis tertua sejagad ini. Sejak hari pertama bergulir kejutan demi kejutan mulai bertebaran.

Siapa yang bisa menduga jika pasangan ganda campuran asal Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto bisa mengulingkan salah satu pasangan ganda campuran terkuat dunia Xu Chen/Ma Jin. Yang lebih menghebohkan adalah ganda campuran nomor tiga dunia asal China ini dikalahkan di babak pertama di tangan ganda Indonesia yang memiliki peringkat 13 dunia hanya dalam dua game saja. Perjalanan ganda campuran nomor tiga Indonesia ini terus melaju hingga babak semifinal. Di babak perempatfinal merekapun menggusur juara German Open Grand Prix Gold 2015 Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl.

Kejutan besar lainnya adalah tumbangnya unggulan pertama ganda putra Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Ganda Korea Selatan yang tahun lalu merajai ganda bulutangkis dunia ini tersungkur di babak pertama di tangan ganda putra Denmark Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding dalam dua game. Kejutan juga menimpa ganda putra nomor satu Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Juara bertahan sekaligus unggulan k empat ini terhenti di babak kedua di tangan ganda putra China, Zhang Nan/Fu Haifeng.  Unggulan ke-7 asal China Chai Biao/Hong Wei ikut terhenti di babak pertama oleh ganda India Manu Attri/B Summeth Reddy.

Di tunggal putri, barisan pemain putri China porak proanda. Pada babak final tak ditemui satu pemain China pun yang bisa tampil. Satu-satunya pemain China yang berprestasi hanyalah Sun Yu. Hanya saja, pemain yang membuat kejutan dengan mengalahkan pemain nomor satu Li Xuerui di babak kedua ini terhenti dikalahkan pemain India Saina Nehwal. Saina pula yang menghentikan andalan China lainnya Wang Yihan. Sang unggulan kedua, Wang Shixian juga ikut terhenti di babak perempat final. Di babak final tunggal putri sendiri mempertemukan wakil Asia, Saina Nehwal dengan pemain terbaik Eropa yang tengah menanjak Carolina Marin asal Spanyol. Carolina Marin sendiri akhirnya menggenggam gelar juara dan membuatnya menjadi putri Spanyol pertama yang mampu merebut gelar juara All England.

Munculnya pasangan ramuan baru China Tang Jinhua/Zhong Qianxin menyentak kekuatan ganda putri dunia. Bagaimana tidak, unggulan kedua Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi  tumbang ditangannya di babak pertama. Cukup dengan dua game, ganda China menghentikan ganda Jepang. Ganda putri nomor satu Indonesia Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang menempati unggulan ke-7 juga kandas di tangan mereka. Ganda ramuan baru asal China lainnya Bao Yixin/Tang Yanting tak kalah spektakulernya. Andalan Denmark Christinna Pedersen/Kamila Rytter Juhl menjadi korban pertama. Unggulan ke empat ini kalah dari Bao Yixin/Tang Yuanting di babak perempatfinal . Di babak puncak Bao Yixin/Tang Yuanting mengalahkan juara bertahan Wang Xiaoli/Yu Yang  yang juga berasal dari China.

Di tunggal putra pun tak ramai dari kejutan. Tercatat tiga tunggal putra yang langsung kalah di babak pertama. Son Wan Ho asal Korea Selatan menjadi pemain tunggal putra dengan unggulan tertinggi yang kandas di babak pertama.  Unggulan ketiga ini kalah bersaing dari wakil tuan rumah Rajiv Ouseph. Unggulan ke-4 K Srikanth asal India harus angkat koper lebih awal setelah dihentikan oleh pemain masa depan asal Jepang Kento Momota. Sementara itu, unggulan ke-7, Hans Kristian Vittinghus harus mengakui keuletan pemainJepang Sho Sasaki.  (AR)