Pemain ganda putra PB Djarum, Mohammad Ahsan bersama pasangannya Hendra Setiawan melakukan penandatanganan kontrak dengan sponsornya Waroeng Steak & Shake, Minggu (5/3) kemarin. Acara tersebut digelar di kawasan Tangerang, dan diisi dengan ‘Meet and Greet’ antara pasangan yang dijuluki Daddies ini dengan penggemar bulutangkis.
Sebelumnya, Daddies memulai kerja sama dengan sponsor tersebut sejak tahun 2021. Dengan kontrak tahun ketiga ini, Daddies merencanakan akan mengikuti kurang lebih 14 turnamen internasional sepanjang tahun 2023. Pasangan bulutangkis gaek ini pun berkomentar.
“Kami bersyukur diperpanjang lagi untuk setahun ke depan. Ini menambah motivasi kami, semoga kami bisa berprestasi lagi,” kata Hendra.
“Untuk target, kami akan berusaha untuk mengejar kemenangan. Kami punya tanggung jawab dengan sponsor,” tambah Ahsan.
Hendra juga mengatakan bahwa targetnya besarnya tahun ini adalah Kejuaraan Dunia.
“Kami gak tahu apakah masih akan bermain lagi di Kejuaraan Dunia berikutnya. Mudah-mudahan kami maksimal di Kejuaraan Dunia tahun ini," ungkapnya.
Sedangkan untuk turnamen terdekat All England yang akan berlangsung tanggal 14-19 Maret 2023, Ahsan dan Hendra mengakui drawing-nya cukup berat. Ditambah lagi mereka sudah harus bertemu rekan senegaranya Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di babak pertama.
“Dengan drawing yang cukup berat, kami berusaha selangkah demi selangkah dulu,” ujar Ahsan.
Mengenai para juniornya, Ahsan dan Hendra mengakui bahwa regenerasi ganda putra Indonesia cukup bagus. Tetapi Hendra menyarankan agar pemain-pemain tersebut agar tidak cepat puas dan mencari prestasi yang lebih tinggi lagi. Keduanya mengakui, selain rekannya sendiri, para pemain China merupakan pesaing terkuat.
Dalam acara ini juga menghadirkan pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pirngadi dan Aryono Miranat. Duet pelatih yang dijuluki coach naga api dan coach naga air tersebut, menyambut antusias acara yang diselenggarakan hari ini.
“Acaranya tadi cukup baik. Wawancaranya juga hidup. Banyak gembira dan tertawanya,” ujar Herry.
Mengenai Daddies, Aryono berkeyakinan bahwa mereka akan mengejar yang terbaik. Dengan peringkat ketiga saat ini, Daddies masih memungkinkan untuk mengejar ranking 2 ataupun 1. Sementara Herry tidak setuju dengan suara-suara yang menyarankan Daddies untuk pensiun.
“Menurut saya, selama mereka masih mampu kenapa enggak. Umur kan cuma angka. Pemain-pemain dunia masih susah mengalahkan mereka,” tegas Herry.
Di acara ini, Herry dan Aryono sebagai pelatih, juga mendapatkan penghargaan. Atas prestasinya sebagai pelatih, Herry dan Aryono masing-masing mendapatkan bonus Rp20 juta. Selain itu apresiasi sebesar Rp5 juta diberikan juga kepada Yanto yang merupakan pendukung fanatic bulutangkis Indonesia. (Hendri Gumay)
