Pada hari ini, Jumat (20/12), Pelatnas PBSI Cipayung mengumumkan daftar Pelatih Teknik yang akan mulai bertugas pada tahun 2025. Salah satu nama yang tercatat dalam daftar tersebut adalah Antonius Budi Ariantho, yang akan menjabat sebagai Kepala Pelatih Ganda Putra Utama.
Sebelumnya, Antonius menjabat sebagai Kepala Pelatih Ganda Putra di PB Djarum. Prestasi terakhir Antonius yaitu meraih kesuksesan besar dengan membawa anak asuhnya menciptakan final sesama PB Djarum di Kejuaraan Nasional PBSI 2024.
“Diberikan tanggung jawab untuk Indonesia adalah suatu kebanggaan bagi saya. Tentunya, saya harus siap meneruskan prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Sebenarnya, saya tidak menyangka bisa langsung dipercaya menjadi kepala pelatih, tapi demi Indonesia dan karena saya pernah lama menjadi atlet Pelatnas, ini mungkin saatnya untuk membantu meneruskan kejayaan bulu tangkis Indonesia, khususnya di sektor ganda putra,” ujar peraih medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996 tersebut.
Pria berusia 53 tahun ini mengungkapkan bahwa ia memiliki ambisi besar untuk memajukan ganda putra Indonesia. "Intinya, ini adalah tanggung jawab besar di ganda putra, dan saya ingin sektor ini lebih maju lagi dari sebelumnya. Banyak atlet yang saya tangani nantinya memiliki cita-cita yang belum tercapai, seperti Juara Dunia, All England, bahkan Olimpiade. Saya akan membentuk atlet yang dapat mencapai impian mereka," ungkap Antonius, yang pernah berpasangan dengan Denny Kantono.
Selain itu, Antonius juga berharap mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat Indonesia, untuk menjalankan tugas berat ini. "Saya berharap mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia, yang selama ini sangat memperhatikan sektor ganda putra. Kita semua ingin melihat atlet juara di setiap turnamen yang diikuti. Namun, prestasi tidak bisa tercapai secara instan. Kita harus saling mendukung satu sama lain," tambahnya.
Antonius akan mulai melatih pada Senin, (23/12), dan sudah memiliki target untuk anak asuhnya. "Untuk jangka pendek, kami akan fokus pada turnamen BWF World Tour. Tahun ini juga ada Multi Event (SEA Games) dan Piala Sudirman. Semoga tim ganda putra dapat meraih prestasi yang bagus di sana," katanya.
Terkait kemungkinan perombakan pasangan, Antonius belum bisa memastikan keputusan tersebut. "Saat ini, saya akan melihat bagaimana performa atlet saat latihan individu. Dari situ, saya akan menilai siapa yang paling cocok. Kami bisa mencoba beberapa kombinasi sambil memantau hasil pertandingan. Saya akan berdiskusi dengan asisten pelatih, Thomas Indradjaja. Kami tidak perlu terburu-buru memutuskan, karena jika kita merombak pasangan yang sudah terbentuk, risikonya bisa memulai lagi dari nol," jelasnya.
Antonius memulai karirnya sebagai atlet PB Djarum pada tahun 1989 dan bergabung dengan Pelatnas PBSI Cipayung pada tahun 1991. Selama menjadi atlet, ia berhasil meraih berbagai gelar juara, seperti Juara World Championship 1995, Thomas Cup 1996 dan 2000, Indonesia Terbuka 1996, Polandia Terbuka 1993, dan Prancis Terbuka 1993. Puncaknya, ia meraih medali perunggu Olimpiade 1996 di Atlanta bersama pasangannya, Denny Kantono.
Pada tahun 2001, Antonius keluar dari Pelatnas dan fokus menjadi pelatih di PB Djarum. Berbagai prestasi besar tercatat lewat anak asuhnya, baik di sektor ganda putra maupun ganda putri. Beberapa nama terkenal yang pernah dilatihnya di PB Djarum antara lain Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin, Rahmat Hidayat, Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Febriana Dwipuji Kusuma.
Salah satu prestasi terbaru yang dicatatkan Antonius adalah menciptakan final All PB Djarum di Kejuaraan Nasional PBSI 2024, melalui pasangan Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan melawan Devin Artha Wahyudi/Ghian Rizqy Sofyan.
Terima kasih atas dedikasinya di PB Djarum dan selamat menjalankan tugas di tempat baru, Coach Antonius! (AH)