Banyak orang tua yang enggan berpisah jauh dengan putra putrinya, tapi hal ini tidak berlaku dengan Mumammad Rafid ayah dari Muhammad Ryansyah Rani Saputra, peserta Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 asal audisi Balikpapan. Jika putra bungsunya bisa di terima, ia sangat yakin, anaknya bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
“Biar anak bungsu, tapi Ryan (panggilan Muhammad Ryansyah Rani Saputra - red) sejak kecil sudah mandiri,” tuturnya.
Saat di konfirmasipun bocah berusia 13 tahun ini pun mengamini pernyataan sang ayah. “Saya berani kalo harus masuk asrama. Kalo kangen tinggal telepon aja,” ujarnya mantap.
Usaha remaja tanggung asal SMPN 9 Balikpapan ini pun begitu kuat untuk bisa lolos. Demi mewujudkan impian putranya, sang ayahpun menitipkan putranya di Klub Hevindo Balikpapan. Ryan di genjot setiap hari dengan latihan yang cukup berat. Tiga jam sehari ia di latih tehnik dan pisik. Tak jarang sang ayah menambah porsi latihan sendiri untuk si buah hati, meski ia bukan seorang pelatih.
Ryan sendiri berharap banyak agar dirinya kelak bisa bergabung dengan PB Djarum. Selain usaha, doa pun ia panjatkan agar cita-citanya menjadi pemain tunggal putra bisa terwujud. “Mudah-mudahan bisa lolos,” harapnya.
Saat ini Ryan dan sang Ibu tengah bersiap untuk berangkat ke Kudus. “Nanti ke Kudus jalan berdua sama ibu,” paparnya.