
Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putri, Yuni Kartika menyampaikan bahwa dalam Audisi Umum PB Djarum 2025, kriteria utama yang dibidik untuk sektor putri adalah postur tubuh yang ideal. Menurut peraih Uber Cup 1994 itu, faktor fisik menjadi sangat penting agar para atlet mampu bersaing di level internasional. Mengingat banyak lawan dari luar negeri memiliki keunggulan pada aspek tersebut, selain kemampuan teknik permainan.
“Oleh karena itu, postur fisik akan mendapat perhatian besar, kecuali atlet memiliki bakat yang benar-benar luar biasa. Jika kemampuannya tergolong standar, maka kami tetap memprioritaskan faktor postur, khususnya tinggi badan atau potensi untuk tumbuh tinggi,” tutur Yuni.
Tak hanya itu, aspek lain juga menjadi penilaian bagi tim pencari bakat untuk para peserta putri di audisi umu kali ini.
“Aspek lain yang turut menjadi pertimbangan tentu saja mencakup talenta, mentalitas, dan kecerdikan dalam membaca pertandingan,” jelas Yuni.
Audisi Umum PB Djarum 2025 juga dihadiri oleh sederet legenda bulutangkis Indonesia yang turut serta memantau bakat para peserta. Diantaranya adalah Hendrawan, Aryono Miranat, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Lius Pongoh, Mohammad Ahsan, Shesar Hiren Rustavito, Vita Marissa, Richard Mainaky, Maria Kristin, dan Gloria Emanuelle Widjaja. (AH)
