Nama besar Rudy Hartono sepertinya menginspirasi M Nadzar Fauzi, seorang peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Tasikmalaya. Ia datang dari Cianjur dan harus menempuh sekitar tujuh jam perjalanan untuk bisa tiba di Tasikmalaya.
Nadzar pun masih memiliki peluang untuk bisa meraih super tiket ke grand final Audisi Umum yang akan digelar di Kudus pada 4 hingga 6 September mendatang. Ia memastikan diri untuk bisa terus melaju setelah berhasil menang telak 21-4 dan 21-4 atas rivalnya, Jonatan Budi Kristanto pada Jum’at (12/6) sore.
“Saya ingin seperti Rudy Hartono, baik dari gaya permainan maupun prestasinya,” ujar Nadzar usai laga.
Atlet yang lahir di Cianjur, 8 Juli 2001 ini sudah mulai berlatih bulutangkis sejak usia lima tahun di PB Pelita, Cianjur. “Mulai main bulutangkis di PB Pelita, tetapi sekarang sudah latihan di PBSI Cianjur,” ceritanya.
Ia berangkat dari Cianjur bersama tiga rekan lainnya, tetapi tinggal ia yang masih terus melaju dan masih memiliki peluang untuk meraih super tiket. “Teman-teman sudah kalah, tinggal saya. Kemarin ke sini diantar papa, dan besok papa juga kesini, sekalian menjemput. Kalau teman yang lain memagns udah pulang,” putra pasangan Apud Saepudin dan Rita Rahayu Ningsih ini.
Siswa SMP Negeri 4 Cianjur ini menuturkan kerap menyaksikan pertandingan Rudy Hartono melalui video yang tersebar di dunia maya. “Lihat permainannya di Youtube, semoga nanti bise seperti Rudy Hartono,” pungkas pemain kidal ini.
Di babak perebutan super tiket, Nadzar akan berjumpa dengan Willy Christanto yang merupakan atlet PB Garuda Mas. Willy melaju setelah mengalahkan rekan satu klubnya, Mochamad Juldan dalam laga tiga game 14-21, 21-10 dan 21-11.