Atlet pemula datang ke meja registrasi di hari Selasa (26/5) lalu, ia datang ditemani sang ayah, Ronald Tumarar. Ternyata ia tak datang dari Manado, ia harus menempuh perjalanan dua jam untuk bisa datang ke GOR Arie Lasut dari Kabupaten Minahasa, sekitar Danau Tondano.

Female atau yang akrab disapa Imel, mengaku sudah menekuni bulutangkis sejak usia lima tahun. Posturnya tinggi, lebih tinggi dibanding anak usia 11 tahun lainnya tentu menjadi sebuah kelebihan tersendiri baginya. “Imel memang sudah sejak lima tahun pegang raket,” ujar sang ibu Lersy Limpele.

Imel pun tergabung di klub Elang Putih dibawah asuhan Nixon Limpele, yang tak lain adalah kakak kandung dari pemain legendaris Indonesia, Flandy Limpele. Tinggal di Minahasa, membuat Imel harus menempuh dua jam perjalanan untuk datang ke GOR Arie Lasut, dan dua jam untuk kembali ke rumahnya. Ia pun kerap ditemani oleh kakek dan omnya.

“Imel ini memang sebenarnya anaknya manja, kadang makan saja masih harus disuapin, tapi dia sangat ingin untuk ikut audisi ini,” lanjut sang ibu.

Imel pun berbondong-bondong ikut audisi ini bersama rekan satu klubnya. “Kesempatan seperti ini kan jarang datang di Sulawesi Utara, jadi ini menjadi kesempatan untuk kami agar bisa ikut acara seperti ini, semoga Imel bisa terus melaju,” harapnya.

Imel pun masih ikut perburuan super tiket. Ia berhasil memenangkan dua laga awal di tahap turnamen pada Kamis (28/5) siang. Di babak pertama Imel berhasil menghentikan wakil Gorontalo, Grace Ruth Moniaga dalam drama tiga game 20-22, 21-10 dan 21-6, sementara di babak kedua Imel bisa melaju mulus tanpa harus bertanding setelah lawannya Jessica Enjili tidak hadir di lapangan.