Atlet tunggal putra U13 ini terisak saat meninggalkan lapangan pertandingan di GOR Arie Lasut, Manado. Di pertarungan terakhir perebutan super tiket ke grand final Audisi Umum di Kudus, Firdaus Prince Maulana Lomban harus kalah tipis atas rivalnya,Arzy S Fardhani pada Sabtu (30/5) siang.
Firdaus menjadi atlet termuda yang sanggup menembus babak akhir, ia berhasil memenangkan game pertama dengan 21-19, sayang di game kedua ia seperti sudah mulai kehabisan stamina dan akhirnya menyerah dengan skor cukup telak 7-21.
Game ketiga pun ia tertinggal jauh di paruh awal, 5-11. Ia tertinggal di interval. Bahkan jelang akhir pertandingan, ia masih terus tertinggal 13-18. Namun, berkat kegigihannya di arena pertandingan. Firdaus berhasil menyamakan kedudukan diangka ke 19. Sayang, ia justru melakukan kesalahanan dan pengembaliannya terlalu jauh dari lapangan. Ia pun kalah tipis 19-21.
“Dia memang jarang kalah, dan kalau kalah memang dia biasanya menangis,” ujar sang ayah, Harli Lomban.
Firdaus datang ke Audisi Umum PB Djarum di Manado ini dari Kota Mobagu, sebuah kota yang harus ditempuh dengan perjalanan 3-5 jam. Atlet muda yang lahir 20 April 2004 ini memang sudah bertekad ingin mengikuti Audisi Umum setelah ia melihat iklan di sebuah saluran televisi.
“Dia memang senang acara bulutangkis, pas ada iklan di tv itu dia bilang pokoknya kita harus ke Manado, kita harus ikut,” lanjut sang Ayah.
Atlet yang akrab disapa Daus ini baru saja berhasil menjadi juara di Kejuaraan Gorontalo Open 2015 bulan Februari lalu. Ia pun masih satu keluarga besar dari seorang atlet ternama di era 1990an, Deyana Lomban.
“Masih satu fam (marga – red) memang, masih saudara jauh,” lanjutnya.
Terus berlatih Daus, kami tunggu di Audisi Umum berikutnya!