Menang atas unggulan delapan, Andreas Adityawarman, pemain tunggal dewasa putra besutan PB Djarum, mengaku bermain dengan lebih sabar. Andreas mengalahkan Febriyan Irvanaldi, HiQua Wima, melalui rubber game selama satu jam penuh.

Pada game pertama, Andreas harus kalah terlebih dulu dengan perolehan angka 16-21. Ia tampak masih dalam tahap penyesuaian bola dari lawan.

"Game pertama saya belum bisa ngatur bola. Selain itu juga saya masih belum panas di awal, jadi harus ketinggalan dulu," kata Andreas.

Setelah mengetahui pola permainan lawan, Andreas kemudian mengubah strategi permainannya. "Game kedua saya main sabar aja dulu untuk dapet poin. Karena lancar, jadi game ketiga juga saya pake cara yang sama, bermain sabar-sabar aja," tambah Andreas.

Strategi ini menjadi kunci kemenangan Andreas dengan perolehan angka 16-21, 21 12 dan 21-9.

Kemenangan tersebut akhirnya membawa Andreas ke babak perempat final, dan kembali bertemu pemain unggulan. Kali ini Fauzi Adnan dari Jaya Raya Suryanaga siap menghadang langkah Andreas.

Andreas memiliki rekor pertemuan terakhir yang lebih unggul, ketika ia berhasil mengalahkan Fauzi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau lalu. Untuk itu Andreas pun bertekad untuk mempertahankan kemenangannya.

"Saya akan menyerang terlebih dahulu. Saya nggak mau bermain reli seperti tipenya Fauzi," kata Andreas mengungkapkan strateginya nanti. "Semoga bisa menang lagi," tambahnya.

Sementara itu, menghadapi laganya pada Kamis (8/11) hari ini, Fauzi juga berharap bisa memenangkan pertandingan tersebut. "Saya ingin membalas kekalahan di pertemuan terakhir," kata Fauzi mantap. (NM)