Palangkaraya - Deariska Putri Medita/Nurbeta Kwanrico menjejakkan kaki dikelas paling keras di arena Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas). Di Palangkaraya ini, mereka dipaksa sudah bertarung ketat sedari pertama kali bermain. Mereka pun harus menguras begitu banyak keringat, stamina mereka dikuras habis saat berhasil unggul atas Aan Dwi Cahyati/Eri Octaviana.
“Wah, tadi kita main hampir satu jam setengah, sudah nggka ngerti lagi deh capeknya,” ujar Nurbeta.
Mereka pun menilik calon lawan mereka di perempat final, sang unggulan pertama, Andriani Ratnasari/Maya Rosita.
“Besok pasti kuras keringat lagi, soalnya kan kita ketemu seeded satu,” sambung Deariska.
Didampingi oleh Luluk Maria Ulfa, yang kini juga bertindak sebagai asisten pelatih ganda putri, mereka melakukan evaluasi atas pertarungan yang baru saja dihadapi. Ia berujar jika Deariska/Nurbeta masih harus terus diberi tahu tentang apa yang harus dilakukan di lapangan, kerap kali mereka terus mencecar lawan dengan smes disaat lawan bisa mengembalikan dengan sempurna,“Di d ewasa jika bola seperti itu terus di cecar ya nggak akan mati bolanya, yang ada malah bikin kita buat kesalahan sendiri,” papar Luluk.
Pertarungan Nurbeta/Deariska pun menjadi pertarungan terlama di hari ketiga penyelanggaraan Djarum Sirnas Palangkaraya, mereka bertarung sejak pukul 20.30 WIB dan baru berakhir pukul 21.50 WIB.
Penonton Padat, Mobilitas Pemain TergangguTerbatasnya ruangan untuk menonton, ditambah animo masyarakat yang tinggi, membuat GOR Hi-Qua Wijaya tak pernah sepi. Sedari siang hingga larut malam, penonton terus membanjiri GOR yang terletak di Jalan Semeru ini.
Jika siang para atlet maupun official, dan panitia sekalipun bisa bergerak leluasa dari ujung lapang keujung lapang lainnya, lain halnya saat matahari mulai tak lagi terlihat di horizon. Penonton terus berdatangan. Bahkan mereka rela duduk lesehan tepat di pinggir lapangan, karena sudah tak ada lagi tempat yang tersedia di tribun.
“Ya mau gimana lagi, gak ada tempat lagi. Jadi terpaksa duduk dipinggir lapang begini,” ujar Basri, salah satu penonton yang hadir.
Tingginya animo masyarakat ini mungkin akan sedikit terbayar di semifinal nanti malam. Mereka akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 20.000 tetapi panitia berujar akan menambah kursi penonton untuk mengakomodir keingingan yang begitu besar.
“Nanti saat semifinal lapangan akan dirapikan dan diganti dengan kursi,” papar Mimi Irawan. (IR)
Hari ini (25/3), akan berlangsung pertarungan sengit. Mulai pukul 13.00 WIB akan dilangsungkan babak perempat final, dan bersambung ke pukul 18.30 WIB untuk memulai babak semifinal. Sedangkan final sendiri akan berlangsung pada Sabtu (26/3) mulai pukul 13.00 WIB dan live di TVRI. (IR)