Atlet PB Djarum, Handoko Yusuf Wijayanto yang baru pertama kali berhasil melaju ke final Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Open 2015, akhirnya berhasil menjadi juara. Lawan yang ia hentikan adalah wakil Exist, Gatjra Piliang Fiqihilallahi Cupu yang merupakan unggulan empat.
Bertanding di partai final pada Sabtu (22/8) petang, Handoko harus berjuang dalam tiga game untuk bisa mengukuhkan gelar perdananya di arena Djarum Sirnas. Di game pertama, ia sempat tertinggal 9-11 di interval, tetapi justru ia berhasil memenangkan game pertama ini dengan kemenangan tipis, 21-19.
Hal sebaliknya terjadi di game kedua. Berhasil terus memimpin hampir disepanjang laga, Handoko justru balik tertekan dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Ia pun akhirnya menyerah tipis 19-21 di game kedua.
“Di game kedua saya terlalu terburu-buru, karena saya sudah terlalu memikirkan juara, jadinya malah buru-buru,” ujar Handoko usai laga.
Di game ketiga, Handoko berada diatas angin. Ia tak sekalipun membiarkan Gatjra untuk melampaui raihan angkanya. Ia pun menutup laga dengan smash keras ke arah forehand Gatrja dan menutup kemenangan dengan 21-15.
“Kunci kemenangan melawan Gatjra hari ini ya dengan main sabar dan tenang, karena dia tipe pemain yang bermain rally dan sangat safe, dia jarang melakukan kesalahan,” tambah Handoko yang merupakan jebolan Audisi Umum ini.
Handoko tentu mengaku gembira atas gelar pertamanya di tahun ini. Tetapi ini bukan alasan baginya untuk bersantai. Pekan depan ia sudah harus kembali berjuang di arena Djarum Sirnas seri keenam yang akan digelar di GOR Djarum, Magelang pada 24 hingga 29 Agustus mendatang.
“Senang pastinya bisa juara, untuk target di Magelang ingin bisa lolos semifinal dulu, semoga bisa kembali jadi juara,” pungkasnya.
Gelar yang dipersembahkan oleh Handoko ini menggenapi raihan PB Djarum. Total klub yang bermarkas di Jakarta dan Kudus ini berhasil membawa 7 dari 19 gelar yang diperebutkan, disusul oleh Exist yang mengoleksi empat gelar juara.