Pebulutangkis tunggal remaja putra Mochamad Fajar Ardi Pradana petik kemenangan atas rekan satu klubnya PB Djarum Kana Luthfan Naufal pada laga semifinal Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier Jawa Timur Open 2018 bertempat di GOR Sudirman, Jumat (23/11) ini.
Untuk maju ke babak final, atlet lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 itu dipaksa melakoni pertarungan ketat dan panjang hingga durasi pertarungan mencapai 68 menit. Fajar menang rubber game 26-28, 21-15 dan 21-16. Sebenarnya, di game pertama Fajar ada kesempatan untuk meraih kemenangan. JIka Fajar tidak larut kedalam pola permainnya rekannya tadi.
"Iyah, game pertama saya terlena dengan pola mainnya lawan jadi terbawa dan lama-lama saya malah ketekan terus. Tapi game dua saya coba untuk merubah pola bermain, lebih mau mengontrol aja. Game tiganya tinggal lanjutin aja pola mainnya. Tapi sempat ada perlawanan juga itu karena fokus sempat hilang. Saya coba untuk lebih yakin dengan diri sendiri dan harus bisa fokus untuk raih poin satu-satu," kata Fajar.
Bagi Fajar, lolos ke final sudah melampaui target yang dibidiknya. Bahkan di laga final, Sabtu (24/11) besok Fajar berharap bisa keluar menjadi juaranya. Selama tahun 2018 ini, Fajar hanya berdiri diposisi runner up saja, yaitu di Djarum Sirnas Riau Open 2018 dan Djarum Sirnas Sulawesi Selatan Open 2018.
"Iyah sudah melampaui target sih. Tapi semoga saja di final nanti, hasil bagus. Soal saya mau merasakan jadi juara, tahun 2018 ini belum pernah juara tapi hanya jadi runner up di Djarum Sirnas Riau dan Djarum Sirnas Sulawesi Selatan," tutur Fajar.
Laga puncak Djarum Sirnas seri ke delapan ini, Fajar akan menantang Yohanes Saut Marcelino asal PB Jaya Raya Jakarta. Diakui oleh Fajar, jika di laga final nanti menjadi pertemuan kali pertamanya dengan Yohanes itu. Tapi berdasarkan pengalaman teman, lawan nanti tenaganya kuat.
"Kawan-kawan yang pernah melawan Yohanes bilang kalau dia kuat tenaganya dan ulet. Jadi harus mau capek dulu, berusaha dan tetap yakin. Optimis dulu aja lah." tutup Fajar (ds)