Tunggal putri besutan PB Djarum, Maria Febe Kusumastuti akhirnya harus menghentikan perjuangannya di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015. Ia dipaksa mengakui keunggulan tunggal putri Jepang, Yui Hashimoto dalam drama tiga game.
Berhasil menang 21-16 di game pembuka, Febe sebenarnya sudah terkendala dengan cedera paha kanannya. Tetapi usai kalah 16-21 di game kedua, Febe sempat tampil ngotot. Ia bahkan berhasil unggul jauh 16-9, Febe terlihat semakin kesulitan untuk memaksakan kaki kanannya. Ia terlihat beberapa kali harus memaksakan kaki kanannya bergerak. Ia balik tertinggal 16-19.
Febe pun kembali membuka asa usai meraih empat angka beruntun. Saat unggul 20-19, Febe lancarkan smash keras, sayang smash ini membentur tembok. Akhirnya Febe pun harus merelakan kemenangan dari tunggal Jepang itu dengan 20-22.
“Febe sudah merasakan sakit di paha kanannya sejak interval game pertama, ia sempat memaksakan diri untuk terus bermain. Kalau kondisi Febe normal, dan dengan dukungan penonton yang luar biasa ini, saya rasa harusnya dia bisa memenangkan pertandingan tadi,” ujar sang pelatih, Agus Dwi Santoso.
Agus pun menuturkan bahwa usai kekalahan Febe di game kedua, diakui dirinya memang akan sangat sulit untuk bisa memenangkan pertandingan. “Setelah kalah di game kedua, saya memang sudah melihat akan sulit bagi Febe untuk memenangkan hal ini. Tetapi tadi kemudian ada kesempatan, hanya saja sayang hasil akhirnya masih belum seperti yang diharapkan,” lanjutnya.
Febe pun terlihat menangis usai laga. Diakui sang pelatih hal ini karena Febe sepertinya melihat ada peluang untuk bisa memenangkan permainan tadi.
Usai langkahnya di turnamen level dua Federasi Bulutangkis Indonesia (BWF) ini berakhir, Febe disiapkan untuk terjun di US Open, Canada Open, Taipei Open serta Kejuaraan Dunia.
“Di PB Djarum, Febe memang diproyeksikan untuk menghadapi Kejuaraan Dunia, dan untuk mengejar poin ke Olimpiade,” pungkasnya.