Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Kejuaraan Asia 2010 : Berjuang Keras, Annisa/Anneke Akhirnya Menyerah
17 April 2010
Kejuaraan Asia 2010 : Berjuang Keras, Annisa/Anneke Akhirnya Menyerah
 
 

Pada pertandingan perempat final ganda putri antara putri lulusan PB Djarum, Annisa Wahyuni yang berpasangan dengan Anneke Feinya Agustine melawan unggulan ketiga asal Taipei, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin, Indonesia akhirnya harus kembali merelakan terhentinya satu wakil bangsa lainnya. Annisa/Anneke kalah 18-21 dan 12-21 setelah berjuang keras.

Pada set pertama, agresifitas Cheng/Chien yang penuh smes beradu dengan permainan net cantik dan dorongan clear Annisa/Anneke. Annisa/Anneke sempat menggulirkan secercah harapan saat mampu menyusul dari ketinggalan 4-8 menjadi 11-10. Di angka kritis, Annisa/Anneke bahkan memimpin tipis 15-14. Setelah itu mereka begitu tertinggal dengan skor 15-19. Disinilah kemudian lahir secercah harapan lainnya lagi setelah bola-bola net dan clear Annisa/Anneke mampu mempersempit jurang angka menjadi 18-19. Sayang, luncuran smes keras dan pengembalian tipis net dari Cheng/Chien akhirnya membungkus set pertama, 21-18.

Pada set kedua, Cheng/Chien tampak sedikit mengubah gaya permainan. Dari permainan agresif penuh ledakan smes menjadi lebih berhati-hati dengan lebih banyak bermain net dan clear; permainan andalan Annisa/Anneke. Entah karena tidak menyangka permainan lawan akan berubah demikian, atau karena kurang leluasa menghadapi lawan dengan gaya yang mirip, permainan Annisa/Anneke pun tidak berkembang di set ini. Dalam kurun waktu 26 menit, habislah sudah perjuangan mereka. Set kedua terlepas dari tangan dengan skor 11-21. Dan terulanglah “drama” tahun lalu di Djarum Indonesia Open Super Series dimana Annisa/Anneke juga menyerah di tangan Cheng/Chien.

Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin adalah pasangan Taipei andalan ketiga di turnamen ini dan saat ini berada di peringkat tujuh dunia. Tahun lalu, pada kejuaraan ini mereka terhenti di semifinal. Esok akan menjadi saksi apakah mereka akan melaju ke babak yang lebih jauh daripada tahun lalu. Di semifinal mereka akan berhadapan dengan unggulan keenam asal China, Pan Pan/Qing Tian yang menundukkan unggulan kedua asal Jepang, Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda.

Annisa/Anneke, Dua Mudi Harapan Selanjutnya

Walaupun kalah, namun partisipasi Annisa/Anneke yang saat ini berada di peringkat 35 dunia ini bermutu dalam aspek pengalaman. Mereka mengecap pengalaman berjibaku dengan unggulan kedelapan asal Thailand, Duang Anong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul (peringkat 17 dunia), yang mampu mereka kalahkan di babak awal dan unggulan ketiga asal Taipei, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin (peringkat 7 dunia). Selain itu mereka juga pernah mencoba taji melawan pasangan “super senior” China, Yang Wei/Zhang Jiewen di Macau Grand Prix Gold 2009.

Sepanjang tahun lalu, Annisa yang baru saja berusia 20 tahun bersama Anneke juga telah menjuarai turnamen internasional sekelas Vietnam Open Grand Prix 2009 dan New Zealand Grand Prix 2009. Jika pengalaman mereka semakin terpupuk, tak berlebihan rasanya mengharapkan mereka tayang di 25 besar dunia pada akhir tahun dan menjadi harapan besar Indonesia untuk generasi selanjutnya. (DC)