Atlet spesialis ganda binaan PB Djarum, Rosyita Eka Putri Sari kembali turun di laga ketiga Djarum Superliga Badminton 2015. Di laga keduanya bersama Vita Marissa, Rosyita sukses menyumbangkan angka setelah berhasil menghentikan perlawanan Devi Tika Permatasari/Kehsya Hanadia Nurvita yang membela Suryanaga Surabaya.
Rosyita/Vita baru bisa menyudahi pertandingan setelah dipaksa berjibaku dalam tiga game, 21-11, 15-21 dan 21-17.
"Di game pertama posisi kami lebih enak untuk bisa mengatur bola, sementara di game kedua kami kesulitan untuk mengatasi keadaan angin jadinya banyak bola yang terlalu panjang dan out, saya juga sempat ngeblank beberapa kali. Di game ketiga juga sudah sempat tertinggal cukup jauh, dari sana saya pribadi bertekad main nekat saja," ujarnya bercerita usai laga.
Terlepas dari kemenangan Vita/Rosyita dan membawa PB Djarum untuk sementara unggul atas Suryanaga Surabaya, ada yang unik. Atlet yang berkampung halaman di Sleman, Yogyakarta ini biasa dipanggil Inem. Padahal dari panjang namanya, nama lengkapnya sama sekali tidak ada suku kata Inem.
"Dulu awalnya dikasih nama panggilan ini pas masuk PB Djarum, waktu itu ada asisten pelatih yang bilang kalau semua atlet disini punya panggilan. Keluarga saya biasa memanggil saya Ros, tapi katanya terlalu bagus, jadi dari sana dikasih nama Inem, eh akhirnya semua orang manggil saya Inem," ceritanya.
Rosyita mengaku sempat malu dan canggung dipanggil Inem, tapi semakin lama ia sudah menjadi tidak aneh dipanggil Inem. "Yah mungkin nama panggilan ini juga bawa Hoki, seperti Liliyana Natsir yang akhirnya akrab dipanggil Butet, ya semoga bisa seperti Butet," ujarnya sambil tertawa.
Rosyita sendiri adalah putri pertama dari tiga bersaudara, sebelum berlabuh di PB Djarum pada tahun 2011, Rosyita memulai karir bulutangkisnya di Balai Desa tempat dirinya tinggal. "Sempat lama berlatih di balai desa, di PB Purnama. Setelah itu sempat juga berlatih di Pusdiklat Yogyakarta berlatih bersama Mas Trikus (Tri Kurharjanto) dan Tante Fina (Finarsih)," sambungnya.
Ia pun mengaku bahwa dirinya lah yang ingin bermain di sektor ganda. "Dulu memang capek kayaknya main tunggal, terus temponya lama. Kalau ganda kan temponya lebih cepat, jadinya pas masuk PB Djarum saya memutuskan untuk main ganda," pungkasnya.
Rosyita berhasil meraih dua medali perak di Kejuaraan Dunia Junior 2014 lalu, bersama Muhammad Rian Ardianto di ganda campuran bersama Apriani di ganda putri. Tahun ini ia pun tengah membidik target baru dengan pasangannya yang baru, Della Destiara Haris setelah sebelumnya Rosyita bertarung di bulutangkis dunia bersama Maretha Dea Geovani.