
Penampilan pemain muda Alwi Farhan pada kejuaraan bulutangkis Daihatsu Japan Open 2025 mendapat perhatian tersendiri. Walau juara BWF World Junior Championships 2023 ini hanya bisa bertahan sampai babak kedua, tetapi Alwi mampu menorehkan catatan prestasinya sendiri. Di babak pertama ia mampu menghentikan finalis All England 2025 asal Chinese Taipei, Lee Chia Hao. Alwi terhenti ditangan seterunya sejak jaman junior Alex Lanier dari Prancis pada babak kedua.
Indra Wijaya selaku pelatih tunggal putra PP PBSI menyampaikan hal ini kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
“Kalau melihat penampilan Alwi di Japan Open saya cukup puas tapi memang dari segi non teknisnya yang masih ada kendala. Bagaimana mengatasi ketegangan, bagaimana me-manage permasalahan yang terjadi di lapangan dia belum matang. Tapi dari segi lainnya saya lihat cukup bagus,” ujarnya.
“Di China Open, untuk Alwi tentunya saya mau lihat proses kematangannya, permainannya bisa keluar konsisten. Dan untuk Ginting harapannya bisa lebih keluar permainannya dan bisa menemukan lagi feeling pertandingan,” tuturnya.
Sementara ia menilai penampilan Antony Sinisuka Ginting belum kembali pada sentuhan terbaiknya setelah enam bulan absen karena cedera.
“Untuk Ginting, setelah enam bulan tidak ikut turnamen, penampilan perdananya cukup memuaskan. Memang ada sedikit touch dan feeling pukulan juga suasana turnamen yang belum ketemu. Itu wajar sekali,” tambahnya.
“Saya apresiasi comebacknya Ginting, dia dengan menjalani hari ke hari dari penyembuhan, penguatan, kembali latihan normal dan akhirnya kembali ke turnamen tidak mudah,” lanjutnya.
“Turnamen ini menjadi pertama kali saya duduk di belakang dia sebagai pelatih dan hampir tidak ada kendala. Karena sejak saya dipercaya mengisi pos pelatih tunggal putra, komunikasi dan diskusi saya intens dengan Ginting jadi kemarin seperti sudah biasa,” pungkasnya. (AR)
