Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [India Open 2025] Imam Tohari Akui Sudah Temui Chemistry dengan Gregoria
17 Januari 2025
[India Open 2025] Imam Tohari Akui Sudah Temui Chemistry dengan Gregoria
 
 

Ajang India Open 2025 menjadi debut kepala pelatih tunggal putri Pelatnas PBSI Cipayung, Imam Tohari mendampingi Gregoria Mariska Tunjung saat bertanding. Sejauh ini Gregoria mampu terus melangkah jauh hingga babak semifinal. Tiket empat besar tersebut dipastikan Gregoria setelah di babak perempat final tadi, Jumat (17/1) ia mampu mengalahkan wakil tuan rumah, Pusarla V. Shindu dengan 21-9, 19-21, 21-17 di K. D. Jadhav Indoor Stadium, New Delhi.

Sebelumnya Imam sendiri belum sempat mendampingi Gregoria di ajang Malaysia Open 2025, lantaran di babak pertama Gregoria langsung berhadapan dengan rekannya, Putri Kusuma Wardani. Dan saat itu Gregoria harus menelan kekelahan dari juniornya tersebut dengan 8-21, 14-21.

Menanggapi pertandingan di babak perempat final tadi menurut Imam, Gregoria sebenarnya bisa menang dua game langsung.

“Sebenarnya Gregoria bisa menang dua game langsung.  Tetapi dengan main tiga game ini, mainnya jadi tahan-tahanan dan itu membuat saya pribadi cukup senang. Hikmahnya Gregoria bisa membuktikan jika dirinya bisa bermain lebih tahan. Saya sebagai pelatih yang baru dampinginya, sebelumnya melihat kadang Gregoria gak tahan kalau main tiga game. Tetapi tadi bisa lebih tahan, sabar dan tidak terburu-buru,” papar Imam saat dihubungi oleh tim pbdjarum.org.

“Kalau lawannya bagus harus tahan dulu sebelum dapat moment matiin bola, jangan sampai banyak mati-mati sendiri. Ternyata Gregoria mau dan bisa nahan,” tambahnya.

Di sisi lain, Imam melihat keinginan Gregoria untuk bisa menang di pertandingan tadi sangat tinggi.

“Pertandingan tadi  keinginan menangnya itu sangat tingggi banget. Dari sorot matanya pas lagi main itu keingian menang itu gede banget. Jadinya Gregoria mau melakuakn sabarnya, dan ini hasil ini sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan dirinya,” turur Gregoria.

“Kalau dari segi teknik, Gregoria ini sudah ada di level dunia. Cuma sekrang semua pemain ulet-ulet, jadi saya sebagai pelatih gimana caranya mencari solusinya agar bisa menyaingi lawan-lawannya dan tinggal keinginan atletnya itu,” jelas Gregoria.

Meski demikian, Imam mengatakan jika masih ada eveluasi yang harus diperbaiki oleh Gregoria agar bisa lebih matang kedepannya.

“Tapi tetap ada evaluasi dari pertandingan hari ini, terutama kerapihannya di lapangam sebelum lawan luluh itu harus diperhatikan. Masih ada PR. Harus lebih rapih lagi. Yang penting dia harus percaya diri kalau dia mampu melewati,” ujar Imam.

Belum satu bulan menangani tim tunggal putri utama Indonesia, Imam mengaku sudah menemukan chemistry dengan atlet-atletnya, termasuk Gregoria.

“Sejauh ini kami sudah menemukan chemistry antara pelatih dan pemain, tinggal menjaga komitmennya saja,” ucap Imam.

Di babak semifinal besok, Sabtu (18/1) Gregoria akan berhadapan dengan wakil Korea, An Se Young.

“Lawan An besok, harapan saya tentu Gregoria bisa menang. Tetapi saya sendiri belum pernah melihat pertandingan mereka. An sendiri konsisten dan keyakinan di lapangannya luar biasa. Saya harap Gregoria bisa meladeni dia besok. Terlepas hasilnya bagaimana, saya harap ada pelajaran yang bisa diambil besok oleh Gregoria, karena kedepannya mereka bakal bertemu terus,” pungkas Imam. (AH)