Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Indonesia Juara] 1996, Juara Untuk Ke Sepuluh Kalinya
30 September 2020
[Indonesia Juara] 1996, Juara Untuk Ke Sepuluh Kalinya
 
 

Banyak yang pesimis akan hasil yang diperoleh Tim piala Thomas Indonesia pada tahun 1996. Pemikiran itu muncul setelah melihat prestasi yang dicetak para pemain Indonesia di beberapa turnamen, terutama All England. Tim putra Indonesia tetap menuju Hongkong dengan kekuatan Joko Supriyanto, Hariyanto Arbi, Ardy B Wiratana dan Alan Budi Kusuma di tunggal. Di ganda, nama Ricky Soebagja/Rexy Mainaki tetap dipertahankan. Mereka ditemani oleh Denny Kantono/Anthonius Budi Ariantho dan Gunawan/Bambang Supriyanto.

Indonesia di putaran final Piala Thomas 1996 tergabung bersama Tiongkok, Swedia dan Inggris pada grup A. Tidak tanggung-tanggung, Indonesia langsung bertemu dengan Tiongkok di partai perdana penyisihan grup A. Kedua tim tidak mau ambil resiko. Keduanya langsung menurunkan tim terbaiknya. Indonesia mengawali pertandingan dengan kehilangan partai perdana. Joko Supriyanto dihentikan Dong Jiong dengan skor 15-10, 7-15, 8-15.

Pasangan Ricky/Rexy sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 usai membantai Huang Zhanzhong/Jiang Xin dengan telak 15-6, 15-5. Lagi-lagi Indonesia kehilangan satu angka dari tunggal putra. Hariyanto Arbi tidak mampu mengatasi permainan Sun Jun. Pemilik smash 100 watt ini kalah rubber game 15-8, 7-15, 5-15. Pasangan Denny/Antonius tampil sebagai penyelamat. Mereka menamatkan perlawanan ganda Tiongkok Liu Jianjun/Liu Yong, 15-7, 15-11. Penentu kemenangan Indonesia ada pada Ardy B Wiranata yang harus berjuang selama 80 menit untuk mengalahkan Lin Liwen dengan 14-17, 15-3, 18-15. Indonesiapun menang 3-2 dari Tiongkok.

Pada pertandingan kedua, Indonesia melumat Swedia tanpa ampun. Indonesia yang turun dengan formasi berbeda menang telak 5-0 atas Swedia. Dipertandingan terakhir melawan Inggris, kembali Indonesia merubah susunan pemain. Di tunggal, Hariyanto Arbi naik sebagai tunggal pertama menggantikan Joko. Alan dipercaya sebagai sebagai tunggal kedua, sementara Ardy bertanding di partai ketiga. Dua ganda utama kembali dimainkan. Dengan formasi ini, Indonesia kembali unggul 5-0. Indonesia pun berhasil menjuarai grup A dan harus bertemu runner up grup B, Korea. Sementara Tiongkok yang menjadi runner up bersua dengan Denmark.

Pada babak semifinal, Indonesia mengandalkan Hariyanto Arbi. Joko, Alan, Ardy di tunggal. Ricky/Rexy, Denny/Antonius tetap dipertahankan. Indonesia memborong tiga angka diawal terlebih dahulu. Joko mengalahkan Park Sung Woo dengan 18-17, 15-1. Ricky/Rexy membawa Indonesia unggul 2-0 usai menang dari Ha Tae Kwon/Kang Kyug Jin, 15-10, 15-7. Kemenangan Indonesia ditentukan oleh Alan Budi Kusuma. Seperti rekan-rekannya yang lain, Alan juga menang dua game, atas Lee Kwang Jin. Sayangnya dua partai terakhir gagal dikuasai Indonesia. Denny/Antonius dikalahkan Park Jo Bong/Kim Dong Moon, 0-15, 5-15 lalu Ardy bertekuk lutut ditangan Ahn Jae Chang, 8-15, 3-15.

Diluar dugaan, Indonesia bertemu dengan Denmark di babak final. Tiongkok yang lebih diunggulkan meluncur ke babak puncak, malah kalah 2-3 dari Denmark di babak semifinal.

Joko membuka pintu kemenangan bagi Indonesia. Ia mengambil partai pertama dengan menekuk Poul Erik Hoyer Larsen dengan 18-14, 15-8. Ricky/Rexy memperlebar kemenangan Indonesia. Juara All England 1995 dan 1996 Ini menang 15-5, 15-7 dari Jon Holst Christensen/Jim Laugesen.

Hariyanto Arbi yang turun pada partai ketiga menjadi kunci kemenangan Indonesia. Usai menang 15-8 di game pertama, pemain yang biasa disapa dengan Hari ini mulai mendapat masalah pada game kedua. Saat unggul 5-1  ia mendapat cedera pada pinggang. Heroiknya, Hari tetap melanjutkan pertandingan sambil menahan rasa sakit. Luar biasanya, ia berhasil menutup game kedua dengan angka 15-8. Sisa dua partai berikutnya disikat habis para pemain Indonesia. Gunawan/Bambang Supriyanto menyudahi perlawanan Henrik Svarrer/Michael Sogaard melalui rubber game, 15-7, 14-8, 15-9. Lalu Alan menggenapi kemenangan Indonesia menjadi 5-0 dengan mengalahkan Peter Rasmussen dalam dua game, 15-9, 15-6.

Keberhasilan Indonesia di Hongkong, membuat Piala Thomas bermukin di tanah air untuk ke sepuluh kalinya. (AR)