Ganda lapis kedua Indonesia Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian berhasil mengikuti jejak seniornya Berry Angriawan/Rian Agung Saputro di kejuaraan bulutangkis Thailand Open Grand Prix Gold 2016. Rian/Fajar mampu menembus babak semifinal di kejuaraan berhadiah total USD 120.000,-. Langkah menuju babak empat besar di laluinya dengan menumbangkan salah satu pasangan unggulan.
Bertemu dengan pasangan China Taipei Jhe Huei Lee/Yang Lee yang menjadi unggulan ke-4 di babak perempatfinal kemarin (7/10), Rian/Fajar tak terlihat takut. Ganda Indonesia bermain nothing to lose saat bertemu lawan yang memiliki peringkat 24 dunia. Rian/Fajar mengawali game pertama dengan terus mendapat serangan dengan pukulan keras dari lawan. Rian/Fajarpun menyerah dengan 13-21.
Sadar akan kerasnya pukulan lawan, Rian/Fajar mengubah strategi di game kedua. Mereka lebih banyak menurunkan bola. Rupanya strategi no lob yang di terapkan membuahkan hasil. Ganda muda Indonesia ini bisa membuat perolehan angka sampai melewati deuce dan akhirnya menang 29-27.
Di game ketiga pertandingan juga masih sama ketatnya seperti game kedua, tetapi ganda Indonesia tetap konsisten dengan pola yang di mainkan. Dewi Fortuna rupanya tangah memayungi Rian/Fajar. Di game ini ganda Indonesia menang dengan 21-19.
“Kami memang kaget, lawan bermain cepat terus, tidak ada jedanya. Kami jadi panik sendiri. Saya di depan juga kurang siap, banyak bola-bola yang lewat dari cegatan saya,” ujat Fajar kepada badmintonindonesia.org.
“Di game kedua, kami mencoba untuk mengganti strategi permainan. Mau tidak mau kami harus bermain no lob, karena kalau angkat bola pasti di samber terus sama lawan. Saat adu setting sampai angka 29, kuncinya kami cuma fokus saja,” tambahnya.
Hari ini di babak semifinal, Rian/Fajar akan bertemu ganda Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Rekor pertemuan keduanya masih belum ada. Bangkok menjadi tempat pertemuan pertama antar kedua pasangan ini.
“Pasangan Jepang ini tempo permainannya tidak terlalu cepat, tetapi tenaga mereka kuat. Permainan mereka seperti pasangan ganda campuran, ada yang jaga di depan, kemudian yang di belakang jadi tukang gebuk,” pungkas Rian. (AR)