Pertandingan ganda putri di babak kedua kejuaraan USM International Series 2018 menarik perhatian para penonton. Khususnya pertandingan antara Metya Inayah Cindiani/Indah Cahya Sari Jamil atlet junior PB Djarum melawan seniornya Ririn Amelia/Rahmadhani Hastiyanti Putri bertempat di Gelora USM, Semarang, Kamis (12/4).

Meski Metya/Indah akhirnya harus mengakui keunggulan seniornya setelah kalah 21-14, 16-21 dan 15-21, tapi mereka mendapat pujian atas penampilanya. Putri mengakui bahwa penampilan juniornya tadi sangat bagus dan kelak menjadi bibit pasangan masa depan yang dimiliki Indonesia.

Baca juga: [China Masters 2018] Ihsan Melaju

“Karena mereka masih muda, jadi di lapangan mereka masih tidak bisa mengontrol emosi dan egonya masing-masing. Jadi komunikasi pun jadi tidak harmonis dan berpengaruh dengan permainnya. Mereka pemain berpotensi dengan umur yang masih muda,” jelas Putri.

Hal yang sama pun juga dilontarkan oleh Ririn. Menurutnya, pasangan Metya/Indah bermain sangat bagus untuk umur seusia mereka. Buktinya, mereka dapat mengalahkan pasangan unggulan teratas di babak pertama kemarin. Hanya saja kali ini mereka tidak beruntung.

“Mereka masih muda, nafsu masih tidak bisa dikontrol dan terburu-buru kurang sabar mainnya. Sejauh ini mereka mainnya bagus. Tidak perlu satu atau dua tahun, dikasih kesempatan bertanding lagi aja juga jadi pasangan ditakutkan nanti,” tambah Ririn.

“Mereka ini hanya kurang jam terbang saja. Memang sejak mereka bergabung di PB Djarum, saya juga punya menyakinkan kalau mereka bagus. Khususnya Indah ya, dia memiliki pukulan yang aneh dan tidak ada atlet lain yang bisa seperti pukulan dia. Semoga saja mereka benar-benar menjadi momok pasangan yang ditakutkan kedepannya,” tutup Ririn. (ds)

Baca juga: [USM International Series 2018] Calvin/Giovani Melenggang ke Perempat Final