Gelaran Daihatsu Indonesia Masters 2025 menjadi momen special buat pasangan legendaris, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sebab keduanya dipastikan akan menuntaskan karier mereka sebagai pemain ganda putra Indonesia di turnamen ini. Setelahnya, Ahsan/Hendra sudah bulat tekadnya untuk gantung raket.

“Akhirnya waktu ini datang juga, saya rasa memang sudah saatnya saya gantung raket. Turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2025 akan jadi turnamen terakhir buat saya dan Ahsan. Mengakhiri karier di Istora, di rumah sendiri, di hadapan publik sendiri, adalah suatu kehormatan buat kami,” kata Hendra Setiawan.

“Semua yang sudah berhasil saya raih tak lepas dari dukungan keluarga, pelatih, klub, PBSI dan para badminton lovers. Saya ucapkan terima kasih buat dukungan dari semua pihak selama karier saya sebagai pebulu tangkis,” lanjut Hendra.

Selain memainkan “last dance” mereka, The Daddies juga akan farewell di Indonesia Masters 2025. Hendra berharap bulutangkis Indonesia terus berkembang dan menghasilkan pemain-pemain hebat di masa depan, khususnya atlet junior di ganda putra.

Sebagai penutup karies Ahsan/Hendra, PBSI dan panitia Indonesia Masters 2025 berencana melakukan upacara pelepasan.

“Kami menyiapkan sebuah acara penghormatan atau tribute untuk The Daddies. Hendra-Aksan bukan hanya menyumbangkan prestasi tapi juga memberi inspirasi luar biasa bagi atlet dan generasi muda Indonesia,” papar Armand yang juga Wakil Ketua Umum III PBSI.

Acara tersebut akan dilaksanakan pada Minggu, 26 Januari mulai jam 10.00 WIB, sebelum putaran final. Armand berharap, acara penghormatan ini akan memberi motivasi bagi atlet-atlet yang lebih muda untuk terus berdedikasi dan bekerja keras.

“Saya dan Ahsan juga berterima kasih kepada panitia Daihatsu Indonesia Masters 2025, PBSI, PB Djarum dan PB Jaya Raya yang sudah menyiapkan acara perpisahan buat kami, terima kasih atas apresiasinya,” tutup Hendra. (NFA)