Pasangan putra, Andrei Adista/Hendra Aprida Gunawan akhirnya tembus ke babak semifinal di ajang Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014. Pasangan rangking 93 dunia menang melalui pertarungan rubber game dari pasangan Thailand, Watcahara Buranekuea/Trawut Potieng dengan skor akhirnya 10-21, 21-19 dan 21-10. Untuk menang mereka hanya butuh waktu 42 menit.
Sejak game pertama dimulai, pasangan Andrei/Hendra tidak bisa bermain seperti biasanya. Pasangan Thailand sudah bisa mengontrol permainan mereka. Akibatnya pukulan dan serangan mereka sudah dapat diantisipasi oleh pasangan Thailand ini. Bahkan, game ini terlepas dengan mudah dari mereka.
Andrei, ketika dihubungi dari Jakarta mengakui bahwa ia dan Hendra terkejut dan kaget dengan pola permainan pasangan Thailand. Jadinya tidak bisa mengantisipasi serang lawan tadi. Lagi pula, salah satu dari lawan mengunakan tangan kiri. Akibatnya mereka salah buang bola, lawan pun jadi leluasa menekan pertahanan mereka.
Di game kedua, pasangan Indonesia lebih terpacu untuk bermain lebih agresif. Pukulan smash keras dan permainan neting depan menjadi modal utama di game ini. Namun, pertahanan pasangan Thailand begitu sulit untuk ditembus. Dengan perlahan-lahan namun pasti, akhirnya mereka dapat menembus pertahanan Thailand. Untungnya, game ini dapat diraih oleh mereka, walau dengan skor tipis. Di game penentu, pasangan Indonesia makin tidak terbendung. Pasalnya, mereka terus menekan pertahan lawan. Karena tidak bisa menahan serangan mereka, pasangan Thailand ini pun akhirnya menyerah dengan mudah.
“Di game kedua, kami kalah angin jadinya lebih berani main no lobnya. Game ketiga, permainan Thailand sudah mudah ketebak, jadi kami tinggal mengikuti saja. Ketika ada kesempatan baru serang terus. Kunci kemenangan kami tadi, kerena kami bisa keluar dari tekanan lawan, membuat kami lebih percaya diri dan lebih enak buat menyerangnya,” sahutnya.
Bertemu dengan pasangan Jepang, Ryota Taohata/Hiroyuki Saeki di babak semi final, Andrei pun mengaku optimis bisa mengimbangi permainan pasangan Jepang nanti. Menurutnya, mereka akan tetap menerapkan pola permainan no lob. Dan tetap harus mau menguras keringat, karena pemain Jepang ini terkenal ulet.
Sementara itu, pasangan muda Kevin Sanjaya Sukamuljo/Selvanus Geh mengalami kekalahan. Mereka dipaksa tunduk dari pasangan Taipei, Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin. Mereka kalah melalui pertarungan rubber game, dengan skor akhir 21-18, 15-21 dan 18-21 dalam kurun waktu 50 menit. (DS)