Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [India Open Grand Prix Gold 2017] Sinyal Positif Dari Tunggal Putri
30 Januari 2017
[India Open Grand Prix Gold 2017] Sinyal Positif Dari Tunggal Putri
 
 

Para pebulutangkis putri Indonesia mulai menunjukkan grafik yang meningkat. Jika pada pekan lalu di kejuaraan Malaysia Masters 2017 prestasi terbaik hanya sebatas perempatfinalis, maka pada kejuaraan India Open Grand Prix Gold 2017 para Srikandi Merah Putih bisa melejit sampai final. Para pebulutangkis putri memanfaatkan celah ketidakhadiran para pemain bulutangkis dari negara macam China, Korea Selatan, Denmark, Thailand. Praktis saingan terkuat hanya datang dari  Shindu PV asal India dan Beatriz Corrales dari Spanyol.

Mengejutkan memang, jika para pemain putri sampai mengepung babak semifinal. Tiga dari empat tempat di kuasai oleh para pemain putri Indonesia dan menyisakan satu untuk tuan rumah. Malah pemain muda Gregoria Mariska mampu menunjukkan tajinya dengan mengalahkan unggulan ke-3, Beatriz Corrales di babak perempat final. Dengan meyakinkan Gregoria yang hanya berperingkat 120 dunia bisa menaklukan pemain peringkat 23 asal Spanyol hanya dalam dua game saja.

Prestasi pemain yang biasa di panggil dengan Jorji ini terus merangsek sampai babak puncak sebelum akhirnya ia tunduk di tangan Sindu PV asal India. Jorji memang hanya bisa tampil sebatas runner up, tetapi apa yang ia tampilkan di babak final seperti menjanjikan harapan cerah untuk bangkitnya bulutangkis putri Indonesia. Tipikal permainan Jorji yang ofensif sering  membuat lawannya  yang menduduki peringkat sembilan dunia kalang kabut. Berulang kali peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 ini harus memungut bola di lapangannya sendiri. Gregoria memang masih kalah matang di bandingkan pemain tuan rumah yang saat ini telah menjadi pemain nomor satu India. Tetapi harapan boleh di sematkan kepada pemain muda ini.

Penampilan Fitriani juga tak kalah baiknya. Ia telah membuktikan diri menjadi pemain yang memiliki mental bertanding yang baik. Saat bertemu pemain tuan rumah Rituparna DAS di babak perempat final, posisi Fitriani berada di ujung tanduk. Ia tertinggal jauh di babak ketiga dengan 3-12. Tetapi ia bisa membalikkan keadaan dengan mengejar dan bahkan menyamakan kedudukan menjadi 13-13 untuk kemudian menang dengan 23-21.

Perjuangannya di babak semifinal juga patut di berikan apresiasi. Unggulan pertama, Shindu PV yang menjadi lawannya sempat di buat ketar ketir di game kedua. Fitriani yang tampil dengan permainan Rally, bisa memaksa lawan bermain alot di game kedua. Setelah angka sama 18-18, Fitriani berpeluang memaksa kedudukan berjalan dengan deuce. Namun sayang, dalam posisi mengejar 19-20 keputusan dari hakim garis yang menyatakan bola dari Shindu masuk membuat harapannya untuk menyamakan kedudukan kembali buyar. Dua pebulutangkis putri Pelatnas lainya juga patut di beri acungan jempol. Hana Ramadhini dan Dinar Dyah Ayustine hanya kalah dari rekannya Gregoria Mariska yang menjadi finalis.

Apa yang telah di tunjukkan oleh para pemian putri Indonesia sepertinya telah memberikan sinyal positif. Maka tak heran jika pada daftar peringkat dunia yang nanti akan di terbitkan oleh badan bulutangkis dunia, peringkat para pemian putri Indonesia akan semakin terdongkrak. (AR)