Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015] Strategi Pewarta Foto
01 Januari 2005
[BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015] Strategi Pewarta Foto
 
 

Tingginya animo media untuk ikut mempublikasi kejuaraan bulutangkis BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 membuat panitia yang mengawal awak Media harus putar otak agar seluruh wartawan dapat meliput kejuaraan yang setiap tahun di adakan ini. Kali ini panitia menerapkan aturan khusus bagi pewarta foto. Mulai babak semifinal para pewarta foto hanya boleh beranjak dari tempat yang telah di sediakan jika pertandingan belum di mulai, break di tengah-tengah pertandingan atau pertandingan selesai. Mulai di babak semifinal juga jumlah pewarta foto yang bisa mengambil dari sisi lapanganpun di batasi.

Bagi pewarta foto sendiri  sudut pengambilan gambar menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas gambar  Tak jarang para pewarta foto harus berpindah tempat atau sudut untuk pengambilan gambar. Mereka pun kerap berpindah lokasi dari sisi lapangan ke tribun khusus pewarta foto.

Dengan aturan yang di tetapkan oleh panitia membuat pewarta foto harus memeras otak dan keringat supaya ia dapat mengambil momen pertandingan. Tak pelak, sebelum pertandingan di mulai, para pewarta foto langsung berebut antri berbaris di pintu masuk khusus wartawan. Setelah di buka, mereka pun setengah berlari ke tengah sisi lapangan berusaha untuk mendapat sudut pengambilan gambar yang baik. Bagi yang terlambat, mau tak mau hanya bisa mengambil gambar dari tribun khusus wartawan atau tribun khusus pewarta foto.  Setengah game berjalan beberapa pewarta langsung berlari keluar menuju tribun khusus pewarta foto yang terletak di atas VIP B4. Tak ayal, keringat menetes sesampainya di tribun pewarta foto.