Inilah Indonesia. Para pecinta bulutangkis Indonesia terutama penonton Istora Senayan semakin dewasa dalam memberikan dulungan kepada atlet pujaannya. Nama Ratchanok Inthanon memang begitu dekat dengan penggila bulutangkis Indonesia. Terbukti pada saat kejuaraan bulutangkis BCA Indonesia Open Super Series 2015, ia begitu di elu-elukan. Apalagi pada saat babak final. Ia selalu di dukung penuh oleh penonton yang saat itu memadati Istora. Dari tabuhan genderang, teriakan, yel-yel hingga lagu-lagu semuanya menyebut nama Inthanon.
Tetapi ada yang berbeda kemarin (13/8) saat pertandingan antara Ratchanok Inthanon dengan pebulutangkis putri Indonesia Lindaweni Fanetri. Bukannya tak menyukai Inthanon, namun lawannya kali ini adalah pemain putri kebanggaan Indonesia. Mau tak mau masyarakat Indonesia mendukung penuh Lindaweni. Semua penonton yang hadir sontak meneriakkan nama Lindaweni di sepanjang pertandingan.
Petaka rupanya tengah mengincar pemain putri terbaik Thailand kemarin. Saat memimpin di game ketiga ia mendapat cidera. Meski sudah mendapat pertolongan medis, namun rupanya cidera di bagian kaki kanan tak jua mereda. Iapun lantas meminta kembali pertolongan medis untuk yang kedua kalinya. Seperti tak bisa menahan rasa sakit, Inthanonpun merebahkan diri dari posisi duduk sebelumnya. Akhirnya, Juara dunia tahun 2013 ini harus di bawa keluar lapangan dengan menggunakan tandu. Inthanon tetap lah intahon yang rendah hati. Dalam keadaan terbaring di atas tandu ia sempat mengambil souvenir yang di berikan oleh pendukungnya.
Seolah seperti ada yang mengkomandani, seluruh penonton langsung memberikan support kepada Inthanon dengan menyebut namanya terus menerus hingga sang ratu bulutangkis Thailand berlalu.
Inthanon.. Inthanon.. Get well soon Inthanon.