Menghadapi cibiran itu, Maria dkk tidak mau ambil pusing. Sebaliknya, mereka justru terlecut untuk membuktikan bahwa mereka punya kekuatan. "Tidak ada yang salah dengan sikap pesimistis banyak pihak terhadap tim ini. Namun, kami tidak perlu merasa kendur. Kami tetap optimistis bisa lolos dari kualifikasi," kata Marlev Mainaky, pelatih tunggal wanita.
"Tidak masalah kalau kami diragukan. Sebab, memang beginilah keadaannya. Pemainnya memang terbatas," tukas Aryono Miranat, pelatih ganda wanita.
Mereka lalu mencontohkan perjalanan tim Uber Indonesia pada 2008. Saat itu mereka juga dipandang sebelah mata. Mereka tidak diperhitungkan sama sekali. Tapi di lapangan, pencapaian tim Uber Indonesia justru jauh lebih tinggi daripada tim Thomas Indonesia yang begitu diunggulkan.
Saat tim Thomas Indonesia hanya mampu bertahan hingga semifinal, srikandi-srikandi Merah Putih justru finis sebagai runner-up. "Berat memang perjuangan kami kali ini. Namun, catatan itu (menjadi finalis 2008) akan menjadi motivasi kami untuk menghadapi kualifikasi nanti," tegas Marlev.
Tim Uber Indonesia akan melakoni babak kualifikasi Zona Asia di Nakhon Ratchasima, Thailand, 21-18 Februari. Tim Uber Indonesia beranggota Adriyanti Firdasari, Maria Febe Kusumastuti, Maria Kristin, dan Aprilia Yuswandari di sektor tunggal. Di bagian ganda, ada Shendy Puspa Irawati, Meiliana Jauhari, Liliyana Natsir, Greysia Polii, Nitya Krishinda, dan Anneke Feinya Agustine.
Dengan komposisi tersebut, tim Uber Indonesia tetap yakin mampu merebut satu di antara tiga tiket langsung ke babak utama Piala Uber 2010. "Kalau mencermati ranking, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, Jepang, dan Thailand jelas menjadi rival yang berat. Tapi, kami yakin bisa berada di posisi tiga besar. Kami tidak berpikir di posisi empat," ujar Marlev.
Menempati posisi keempat, peluang ke babak utama Piala Uber 2010 sebenarnya tetap terbuka. Sebab, peringkat keempat Asia akan menjalani playoff dengan peringkat empat Zona Eropa untuk memperebutkan satu tiket ke babak utama. "Sistem playoff kan berdasar ranking dunia, tidak harus bertanding. Jika mengacu ranking, tentu kami berpeluang. Namun, kami tetap berpikir dan fokus mengejar posisi tiga besar dulu," kata Aryono.
Sumber : Jawa Pos