Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Dari Kualifikasi ke Runner Up
28 Juni 2010
Dari Kualifikasi ke Runner Up
 
 

Pasangan ganda campuran Indonesia-Rusia, Hendra Setiawan/Anastasia Russkikh hari ini (kemarin - red) berdiri di podium dan menerima hadiah sebesar USD 9.500 sebagai runner up. Baru dua kali bermain bersama, di Djarum Indonesia Open Super Series 2010 mereka melaju jauh dari kotak kualifikasi sampai ke posisi runner up dengan menundukkan beberapa pasangan unggulan seperti Songphon Anugritayawon (Thailand, unggulan keempat) dan Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (Korea, unggulan ketujuh).

Di final hari ini, Hendra/Anastasia yang belum terpampang di daftar peringkat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ini berhadapan dengan pasangan Polandia peringkat lima dunia, Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba.

Pada game pertama, Hendra/Anastasia sempat memimpin 6-3 namun kemudian tampak terkunci dengan serobotan-serobotan Robert maupun Nadiezda yang seringkali menekan Hendra/Anastasia sehingga kurang mampu mengembalikan bola dengan sempurna. Mereka pun terkejar 6-6, dan kemudian tertinggal 6-8.

"Di awal game kami sempat bingung dengan cara bermain Eropa," ujar Hendra.

Setelah itu mereka berusaha untuk mengejar ketinggalannya namun Anastasia tampak tidak bermain selepas kemarin di semifinal sehingga Hendra seringkali harus berlarian di kurang lebih 70 persen porsi lapangan. Walaupun smes-smes keras Hendra sempat membuahkan beberapa poin, namun permainan Hendra/Anastasia tampak sulit berkembang sehingga Robert/Nadiezda pun menutup game pertama dengan tipis, 21-18.

Pada game kedua, Hendra/Anastasia bertarung lebih solid dengan bermain aman lewat net, defense, dan drop shot. Sempat saat Hendra melakukan drop shot menyilang ke pinggir kanan lapangan Polandia, Nadiezda terkecoh sehingga terjatuh saat berusaha menggapai bola yang jatuh tipis di pojok depan lapangan tersebut. Nadiezda meringis dan setelahnya terlihat pergerakan kaki gadis kelahiran 26 tahun lalu ini melambat dan memberat. "Ya, memang kaki saya tadi agak ketarik," ujar Nadiezda.

Hendra/Anastasia memanfaatkan peluang tersebut dengan mengarahkan bola ke arah Nadiezda secara bertubi-tubi. Mereka berhasil memimpin 9-6, namun kemudian tersalip 12-14, sebelum kemudian mengambil alih pimpinan kembali dengan skor 15-14.

Melihat tekanan bertubi-tubi ke arah Nadiezda, Robert (34 tahun) yang sudah kenyang menelan asam-garam ini langsung proaktif meng-cover Nadiezda dan melakukan serobotan-serobotan cepat di depan net maupun smes-smes kencang sehingga mereka melaju duluan ke skor 20, sedangkan Hendra/Anastasia masih di skor 18.

Namun konsentrasi Hendra/Anastasia tidak buyar. Mereka tetap bermain yang terbaik dan berhasil memaksakan deuce 20-20. Istora pun bergemuruh dan mengumandangkan sorak-sorak dukungan bagi Hendra/Anastasia.

Lalu, terjadilah. Pengembalian Anastasia tidak mampu melewati net, lalu smes kencang Robert pun akhirnya menyelesaikan pertarungan. Mereka menang 22-20.

"Polandia bermain lebih bagus," ujar Hendra. "Bola-bolanya lebih halus."

Tahun lalu, Robert/Nadiezda langsung kalah di babak pertama dari pasangan Korea, Han Sang Hoon/Jang Ye Na. Walaupun kalah, namun Hendra/Anastasia sendiri cukup puas dengan hasil mereka di Jakarta kali ini.

"Pengalaman ini sangat berharga karena kita bisa masuk final dari babak kualifikasi," tambah Anastasia. "Selanjutnya kami akan turun di Jepang."

Taipei Satu-satunya Juara Non Unggulan

Pasangan ganda putra China Taipei, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu, menjadi satu-satunya juara tanpa emblem unggulan. Mereka menang 21-16 dan 21-15 atas pasangan kualifikasi dari Korea Selatan, Cho Gun Woo/Kwon Yi Goo. Naik ke podium juara ini pun mereka lalui juga dengan menundukkan dua pasangan unggulan, Markis Kido/Hendra Setiawan (unggulan kedua) serta Howard Bach/Tony Gunawan (unggulan kelima). Inilah gelar juara mereka yang kedua selama dua tahun terakhir setelah minggu lalu mereka juga naik ke podium juara di Singapura.

Tiga gelar lainnya terbagi ke India, Malaysia, dan Korea Selatan. Saina Nehwal mempertahankan gelar juaranya di ajang yang sama setelah mengalahkan Sayaka Sato 21-19, 13-21, dan 21-11. Bersama Saina adalah Lee Chong Wei yang juga mempertahankan gelarnya setelah mengalahkan Taufik Hidayat, 21-19 dan 21-8.

"Chong Wei memang bermain lebih baik," ujar Taufik. "Saya berusaha merebut game pertama namun gagal. Pada game kedua, saya akui stamina saya menurun."

Chong Wei sendiri mengakui bahwa ia tahu Taufik akan berusaha yang terbaik untuk merebut game pertama. "Karena itu saya berusaha menekan dia dengan smes-smes agar game pertama saya menangkan," ujar Chong Wei yang merasa senang dengan kemenangannya tersebut karena di Singapura pekan lalu ia dihentikan oleh Sony Dwi Kuncoro di perempat final.

Sedangkan gelar ganda putri kali ini berpulang ke negeri ginseng setelah pasangan unggulan kelimanya, Lee Hyo Jung/Kim Min Jung mengalahkan unggulan keempat asal China Taipei, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin, 21-12, 12-21, dan 21-11. (DC)