Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Malaysia Open Super Series 2014] Aryono: Wahyu/ Ade Jangan Mudah Menyerah
15 Januari 2014
[Malaysia Open Super Series 2014] Aryono: Wahyu/ Ade Jangan Mudah Menyerah
 
 

Sumber foto: badmintonindonesia.org

Bertemu dengan pasangan unggulan asal Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Aryono Miranat, asisten pelatih ganda putra, memerintahkan anak didiknya, Wahyu Nayaka/Ade yusuf, agar jangan mau mudah menyerah melawan pasangan Korea di Babak pertama turnamen Malaysia Open Super Series 2014.

Aryono, ketika dihubungi dari Jakarta, menambahkan walaupun pasangan Wahyu/Ade tidak diunggulkan, mereka harus bisa memberikan perlawanan dan jangan mudah menyerah. Memang pasangan Korea ini kalau di lihat secara keseluruhan lebih baik dari pasangan Wahyu/Ade. Tetapi namanya pertandingan tidak ada yang tidak mungkin. Oleh karena itu, Wahyu/Ade harus bermain lepas dan jangan terbebani oleh nama besar lawan.

“Harus mempersiapkan tenaga dan konsentrasi saat bertanding nanti. Karena pasangan Korea ini tidak gampang dimatikan. Pasangan Korea ini juga memiliki daya serang yang membahayakan. Apalagi pertahanan mereka yang rapat, tidak mudah di tembus. Maka nya kami harus bisa mengatisipasi bola ke 2 dan ke 3. Pokoknya lebih konsen deh,” sahut Ade Yusuf.

Sementara itu, pasangan terbaik kedua Indonesia, Angga Pratama/Ryan Agung Saputra akan berhadapan dengan pasangan asal Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Piele Kolding di babak pertama. Ini pertemuan kali kedua bagi mereka. Angga/Ryan pernah mengalami kekalahan dari pasangan asal Denmark ini, kala itu di laga Jepang Open 2013. Angga/Ryan menyerah dua game langsung 14-21, 20-22.

Angga, ketika di hubungi dari Jakarta mengatakan, mereka optimis dan harus bisa menembus kekalahannya di Jepang Open lalu. Mereka sudah mengetahui cara permainan Petersen/kolding. Mereka harus bisa merendam serangan-serangan lawan. Secara fisik memang postur badan lawan lebih tinggi. Tetapi mereka yakin dapat mengatasinya.

“Kami yakin bisa mengatasi lawan. Asalkan kami bisa duluan pengang main depannya, karena  pasangan Denmark ini kurang bisa main depan. Intinya kami sudah siap menghadapi lawan.“ sahut Angga, kelahiran kota Jakarta tahun 1991 ini..

Sedangkan Ryan, peraih medali emas di Sea Games  bersama Angga ini menambahkan, mereka harus optimis dahulu, jangan pesimis. Di Jepang Open 2013 boleh kalah, tapi dipertandingan nanti mereka harus membalasnya. Memang tidak ada persiapan khusus, yang ada hanya menjaga kondisi dan fokus saat bermain nanti.

“Mereka harus waspada dengan si Kolding-nya, karena pukulan smashnya sangat keras. Untuk mengatasi nya, mereka harus berani main bola-bola datar. Dan harus lebih konsen di poin-poin penentu nanti,”
tamabah Aryono. (DS)