Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [World Junior Championships 2014] Rosyita Persembahkan Dua Medali Perak
19 April 2014
[World Junior Championships 2014] Rosyita Persembahkan Dua Medali Perak
 
 

Pemain bulutangkis PB Djarum, Rosyita Eka Putri Sari akhirnya hanya mempersembahkan dua medali perak pada kejuaraan World Junior Championsips 2014 yang berlangsung di Malaysia. Dari dua nomor final yang di ikutinya kemarin (18/4), Rosyita harus puas menjadi runner up di kedua nomor.

Penampilan Rosyita di babak final tak seperti biasanya. Jika di bandingkan final nomor beregu dimana Rosyita dan Rian mampu mengajak juara bertahan Huang Kaixiang/Chen Qingchen bermain rubber game, namun kali ini, di pertemuan kedua pada babak final nomor ganda campuran, banyak kesalahan yang di buat ganda campuran Indonesia yang memberikan keuntungan bagi lawan. Rian/Rosyita pun menyerah dua game dengan 12-21, 17-21.

“Kami kecewa dengan hasil ini, karena ini adalah kejuaraan Junior terkahir buat kami. Kami juga belum bisa meraih gelar juara dunia junior seperti senior-senior kami di tahun 2011 dan 2012,” ujar Rosyita kepada badmintonindonesia.org.

“Permainan kami tidak keluar. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Mainnya tidak enak. Gerakan dan pukulannya tidak pas semua. Lawan juga tampil lebih baik. Chen permainan depannya bagus. Huang pun smashnya kencang yang sulit dikembalikan," tambah Rosyita.

“Lawan sepertinya sudah mempelajari permainan kami, pola kami sudah ditebak. Smash Huang yang kencang sering menembus pertahanan kami, defense kami harus di perkuat lagi. Kami juga mesti bisa jaga fokus, sudah sering unggul tapi tersusul lawan,” lanjut Rian.


Hal yang sama juga terjadi di nomor ganda putri. Penampilan anti klimaks diperlihatkan wakil ganda putri Indonesia yang bermain di babak final. Rosyita yang kembali tampil untuk kedua kalinya di babak final bersama Apriani, takluk di tangan pasangan China Chen Qingchen/Jia Yi Fan dengan 11-21, 14-21.

“Kalau di bilang kecewa, pasti kecewa. Dua kali masuk final, dua-duanya harus gagal meraih gelar. Saya juga kecewa kenapa permainan saya tidak bisa keluar di partai final. Saya malah bermain di peak performace waktu babak perempat final dan semifinal,” ujar Rosyita.

“Jujur saja saya agak tegang, karena saya belum pernah bermain di Kejuaraan ini, apalagi sampai ke final. Lawan kami juga lebih bagus, saya sempat agak bingung di lapangan. Seharusnya kami bisa tampil lebih baik dari ini,” tutur Apriani.

Selain meraih gelar juara do ganda putri dan campuran, China juga memetik satu gelar tambahan dari nomor tunggal putra melalui Lin Gui Pu yang mengalahkan Shi Yuqi dengan 20-22, 21-8, 21-18. Jepang mempertahankan gelar juara tunggal putri melalui Akane Yamaguchi yang mengalahkan wakil China He Bing Jiao, 14-21, 21-18, 21-13. Sisa gelar di ganda putra direbut pasangan Thailand, Puavaranukroh Dechapol/Ketlen Kittinupong yang mnegalahkan pasangan Jepang, Masahide Nakata/Katsuki Tamate (JPN)  21-16, 21-18. (AR)

Hasil Final:
Ganda campuran: Huang Kaixiang/Chen Qingchen (CHN) - Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari (INA) : 21-12, 21-17
Tuggal putri: Akane Yamaguchi (JPN) – He Bing Jiao (CHN) : 14-21, 21-18, 21-13
Tunggal putra: Lin Gui Pu (CJN) - Shi Yuqi (CHN): 20-22, 21-8, 21-18
Ganda putri: Chen Qingchen/Jia Yi Fan (CHN) – Rosyita Eka Putri Sari/Apriani (INA): 21-11, 21-14
Ganda putra: Puavaranukroh Dechapol/Ketlen Kittinupong (THA) - Masahide Nakata/Katsuki Tamate (JPN): 21-16, 21-18.