Tunggal putri Indonesia, Adrianti Firdasari mampu menghentikan perlawanan Ganis Nur Rahmadani dengan dua game langsung. Firda hanya butuh waktu 33 menit dan skornya pun 21-13 dan 21-16. Kemenangan Firda ini membawa dirinya maju ke babak kedua Kualifikasi BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014.
Firda sudah mendominansi permainan sejak game pertama bergulir. Pukulan menyilang dan permainan netingnya tidak dapat diimbangi oleh Ganis. Bahkan, Ganis terlihat gugup dan grogi. Pukulan dia sering kali keluar lapangan dan menyangkut di depan net. Pada menit ke 13, Firda akhirnya bisa meraih game pertama.
Game kedua pun Firda masih terlalu tanguh buat Ganis. Walaupun sempat memberi perlawanan di awal game. Tetapi pukulan smash dan permainan agresif Firda membuat Ganis pun tidak berdaya. Dengan waktu 33 menit, Ganis akhirnya menyerah. Menurut Firda, ia hanya mencoba untuk menikmati permainan tadi. Lawan pun tadi tidak terlalu memberikan perlawanan. Banyak kasih bola-bola tanggung.
Di laga kedua kualifikasi, Firda akan berhadapan dengan Yulia Yosephin Susanto. Sebelumnya Yulia berhasil menang atas Jesica Muljati melalui pertarungan rubber game. Firda pun mengaku di babak kualifikasi kedua ia akan coba lebih fokus untuk bisa lolos ke babak utama. Selain itu, ia juga berharap bisa bermain dengan baik dan bagus karena di negeri sendiri. Ia tidak mau membuat kecewa para pendukung Indonesia. Ia pun menargetkan dirinya untuk bisa masuk ke 30 besar rangking dunia.
Sementara itu, Dinar Dyah Ayustine menjadi satu-satunya wakli dari PB Djarum yang berhasil lolos kebabak kedua kualifikasi. Dinar berhasil menaklukkan Millicent Wiranto melalui pertandingan rubber game dengan skor 11-21, 21-14 dan 21-17. Di babak kedua kualifikasi nanti, ia akan bertemu dengan Yang Li Lian asal Malaysia. Pemain Malaysia ini melangkah setelah berhasil mengalahkan Ana Rovita dengan dua game langsung.
Sedangkan Yeni Asmarani mengalami nasib yang sama dengan Ana. Ia kembali tunduk dari Akane Yamaguchi asal Jepang dengan dua game langsung. Lain halnya dengan Febby Angguni. Ia terpaksa mundur di saat kedudukan 10-13 karena tangan kanannya masih terasa sakit. (DS)
