Tunggal putra Indonesia, Simon Santoso tidak dapat melangkah ke babak perempat final ajang BCA Indonesia open 2014. Simon harus mengakui keunggulan pemain Hong Kong, Hu Yun melalui pertarungan rubber game, 18-21, 21-13 dan 20-22.

Hu Yun, usai bertanding mengaku bahwa dirinya sangat senang, bisa mengalahkan Simon di pertandingan tadi. Sebenarnya Simon itu lebih baik dari sisi permainan. Dia lebih unggul di permainan menyerangnya tetapi pertahanannya masih bisa ditembus. Ia pun untungnya bisa mengimbangi permainan Simon.

Ia pun juga menambahkan bahwa sejak awal dengkul kaki kanannya terasa sakit, dan makin terasa sakit ketika di game ketiga tadi. Ia juga suka sekali bertanding di Indonesia ini, karena banyak sekali orang-orang melihat pertandingan dirinya dan pemain lain. Dengan riuk pikuk para penonton membuat dirinya makin terpacu dan makin semangat. “Ini adalah turamen teramai selama saya ikuti,” sahutnya lagi.

Hu Yun pun mengatakan, tunggal putra Indonesia saat ini banyak peningkatan. Mereka makin ada kemajuan dan makin susah untuk ditaklukkan. Ketika ditanya siapa yang ingin dia lawan, Hu Yun pun menjawab Lee Chong Wei. Menurutnya, Lee termasuk lawan yang sulit untuk dikalahkan di setiap pertandingan.

Simon pun mangatakan bahwa Hu Yun bermain sangat tenang dan bagus tadi. Buktinya bisa sejak awal pertandingan mereka cukup ketat. Ia pun mengaku bisa menerima kekalahan ini. Ia sudah bermain all out dan maksimal. Perlu belajar lebih tenang lagi.

“Di game penentu tadi. Ketika poin kritis saya malah terburu-buru ingin mematikan lawan. Malahan membuat kesalahan. Memang di game ini, dia mengulur-ngulur waktu. Pelatih pun menyuruh saya untuk tenang dan sabar. Tapi apa boleh buat, saya sudah mencoba dan akhirnya kalah. Saya mengakui itu,” sahut Simon. (DS)