Unggulan kelima Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen akhirnya harus terhent dari perburuan gelar Kejuaraan Dunia 2015. Untuk pertama kalinya setelah enam kemenangan beruntun yang mereka raih, mereka harus menyerah dari Praveen Jordan/Debby Susanto pada Kamis (13/8).

Mereka kalah tipis 20-22, 21-19 dan 21-23. “Hasil ini mengecewakan buat kami, namun kami tidak kaget, karena kami tahu kualitas Praveen/Debby. Pada kejuaraan dunia tahun lalu, kami mendapat perlawanan yang sengit. Kami sudah berusaha untuk mengejar angka, tetapi kami dibawah tekanan di game ketiga,” tutur Christinna usai laga.

Dari enam pertemuan sebelumnya Joachim/Christinna sukses menang. Bahkan di tiga pertemuan terakhir, mereka berhasil menang dalam laga straigt game. Saat ditanya apakah mereka terganggu dengan supporter di Istora, mereka justru menjawab hal berlawanan. Bukan malah terasa terganggu, tetapi mereka justru sangat menikmatinya.

“Kami tidak merasa tertekan dengan banyaknya supporter, kami justru menikmatinya. Kalau tanding di Indonesia, mereka sering mendukung kami. Namun sayang kali ini kami bertemu wakil Indonesia. Apalagi kami main di lapangan empat yang dikelilingi banyak supporter Indonesia,” imbuh Joachim.

Joachim/Christinna memang memiliki memori tersendiri di Istora. Jika mereka bermain melawan selain pemain Indonesia, biasanya mereka mandapat dukungan penuh. Terakhir berlaga di Istora pada ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 bulan Juni lalu, Joachim bahkan melemparkan raket sebagai rasa terima kasihnya atas dukungan para supporter.

“Kami benar-benar menyukai atomosfer Istora, penontonnya luar biasa,” pungkasnya.