Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF World Championships 2015]Istora Telah Kembali
16 Agustus 2015
[BWF World Championships 2015]Istora Telah Kembali
 
 

Babak final memang menjadi partai puncak dari kegiatan sebuah kejuaraan. Di babak ini lah seluruh kemampuan terbaik akan di tampilkan. Tak hanya pemain, para penonton pun sepertinya menjadi yang terbanyak di antara hari-hari yang lain. Jika di hari pertama penonton sepertinya masih enggan menyambangi Istora Senayan, Jakarta, maka di babak final yang di langsungkan pada hari Minggu (16/8), penonton  membanjiri arena yang menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta.

Teriknya ibukota Jakarta tak menyurutkan langkah para penonton untuk meyaksikan atlet kebanggaanya bertanding. Macetnya arena Senayan pun tak membuat langkah penonton bulutangkis surut. Istorapun kembali semarak dengan kehadiran penonton Indonesia yang fanatik.

Terbukti. Belum juga partai pertama di mainkan, para penonton sudah memadati hampir seluruh tempat duduk yang di sediakan.  Dengan tepukan balon yang di berikan oleh panitia, semua penonton secara kompak memainkan nada-nada dukungan. Suasana semakin memanas setelah para atlet yang bertanding di babak final masuk kelapangan pertandingan. Riuh rendah teriakan penonton seolah-olah ingin memecahkan gedung yang biasa menjadi tempat penyelenggaraan kejuaraan bulutangkis berskala internasional.

Tak heran jika atmosfir yang di ciptakan penonton Istora membuat banyak pemain seperti tersihir. Sang juara bertahan, Carolina Marin sangat merasa senang dengan penonton Istora. Ia merasa dukungan dari penonton membuat semangatnya bertambah. Para pemain Denmark selalu menyebut jika Istora adalah rumah kedua baginya. Pemain Jepang, Minatsu Mitani malah iri dengan hebohnya penonton Indonesia.

Tak jarang pula bisingnya suara penonton membuat konsentrasi pemain menjadi terbelah. Lin Dan, pemain asal China, menjadi salah satu atlet bulutangkis korban kedahsyatan kekuatan magis Istora. Ia menyebut salah satu kekalahannya atas Jan O Jorgensen adalah bisingnya suara Istora.

Istora telah kembali.  (AR)