
Dalam bulutangkis, ada teknik service yang sering membuat lawan terkecoh. Teknik ini adah Flick Service. Flick Service dilakukan secara cepat dan tiba-tiba ke arah bagian belakang lawan dengan tujuan tentu saja tidak lain untuk mengecoh lawan. Teknik ini mirip dengan backhand service, hanya saja dalam flick service shutlecock dilakukan dengan cepat dan arahnya tidak melambung tinggi.
Pemain asal PB Djarum, Kevin Sanjaya Sukamuljo memiliki teknik flick service yang baik. Tidak jarang, pemain dunia terkecoh dengan service yang dilepaskan olehnya. Contohnya adalah pasangan ganda campuran terbaik China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Penonton Istora menjadi saksi bagaimana Zhao Yunlei tidak berdaya saat Kevin melepaskan flick service. Pada pelaksanaan Indonesia Open 2014, Kevin yang saat itu bertanding di ganda campuran dan berpasangan dengan Greysia Polii bisa mengelabui ganda campuran nomor satu China. Ganda Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding juga menjadi korban lain dari flick service Kevin. Tak ayal, teknik ini juga disebut-sebut bisa membuat mental lawan runtuh.
Karena pada prinsipnya flick service sama dengan backhand service, maka posisi berdiri pun sama, yakni menempatkan kaki kanan di depan kaki kiri dan ujung kaki kanan mengarah pada sasaran (jika memegang raket dengan tangan kanan). Cara memegang raket pun sama seperti hendak memukul backhand. Pukullah shutlecock secepat mungkin dengan arah shutlecock yang tidak terlalu tinggi atau setinggi tubuh dengan arah ke garis ganda bagian belakang. Tetap tenang dan konsentrasi serta memperhatikan posisi lawan menjadi salah kunci dalam melakukan teknik ini.
Teknik ini tidak sekali latihan langsung bisa dilakukan. Harus dilakukan sesering dan secara berulang-ulang agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. (AR)
