Mungkin Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan menjadi pemain yang sudah banyak makan asam garam kejuaraan BWF World Championships atau di Indonesia disebut Kejuaraan Ddunia. Baik Ahsan maupun Hendra pernah merasakan aura kejuaraan dunia dengan pasangan yang berbeda-beda. Tetapi saat berpasangan, Ahsan/Hendra sudah tiga kali berdiri di podium tertinggi sebagai juara.
Pertama kali Ahsan/Hendra mencicipi sebagai juara pada tahun 2013. Setahun setelah mereka disatukan untuk pertama kalinya pada tahun 2012. Yang unik, Hendra harus mengalahkan mantan pasangannya Markis Kido yang berpasangan dengan Alvent Yulianto Chandra pada babak ketiga dengan 21-19, 21-17. Ganda kuat China pada masa itu Cai Yun/Fu Haifeng turut dihentikan Ahsan/Hendra juga dengan angka sama 21-19, 21-17 pada babak semifinal. Di babak puncak, ganda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen ditaklukkan juga dalam dua game 21-13, 23-21.
Gelar kedua diperoleh pada tahun 2015. Ahsan/Hendra yang kala itu menduduki unggulan ketiga bisa menjadi yang terbaik. Ganda kuat Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong bisa dikalahkan dalam dua game, 21-17, 21-19 pada babak semifinal. Di babak final, giliran ganda China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan dibuat tak berdaya, Ahsan/Hendra menang straight game 21-17, 21-14.
Usai memutuskan untuk berpisah usai perhelatan Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra kembali bersatu pada tahun 2018. Tak perlu lama, setahun kemudian Ahsan/Hendra menyabet gelar juara dunia untuk ketiga kalinya pada tahun 2019. Ahsan/Hendra yang mengalahkan rekannya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak semifinal, tampil sebagai kampiun usai menang dari ganda ulet Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan rubber game 25-23, 9-21, 21-15 pada babak final.
Dengan hasil ini membuat Ahsan/Hendra menjadi pasangan ganda putra Indonesia pertama yang bisa meraih gelar juara dunia sebanyak tiga kali. Mereka mengalahkan seniornya Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang hanya meraih dua kali gelar juara. Hendra malah sudah empat kali menjadi yang terbaik. Bersama Markis Kido, Hendra juara di tahun 2007.
Tahun ini menjadi saat yang tepat bagi Ahsan/Hendra untuk kembali mendulang gelar juara bagi Indonesia. Bekal pengalaman yang panjang dan ketrampilan mengolah bola yang tidak kalah dengan pasangan yang lebih muda, membuat mereka layak dijadikan kandidat sebagai juara ganda putra. (AR)