Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF World Championships] Lee Chong Wei, Raja Tanpa Mahkota
11 Agustus 2022
[BWF World Championships] Lee Chong Wei, Raja Tanpa Mahkota
 
 

Para pencinta bulutangkis pasti mengenal pebulutangkis dari negeri Jiran, Malaysia, Lee Chong Wei. Pemain kelahiran Bagan Serai, Malaysia ini kerap menjadi raja di setiap turnamen yang diselenggarakan Badan Bulutangkis Dunia (BWF). Tercatat, empat kali ia bisa menjadi jawara pada kejuaraan bergengsi All England pada tahun 2010, 2011, 2014 dan 2017. Belum lagi sederet gelar juara lainnya dari aneka turnamen yang pada masanya disebut Super Series. Tetapi sayang, dari berbagai catatan prestasi, pemain yang mendapat gelar Datok dari kerajaan Malaysia ini belum pernah sekalipun mencicipi sebagai juara pada ajang BWF World Championships.

Beberapa kali ia sempat hampir meraih gelar impiannya. Namun sayang, kembali ia terjegal oleh lawan yang sering ia hadapi. Di tahun 2011, contohnya. Ia sempat menyentuh babak final sebelum akhirnya jagoan China, Lin Dan membuyarkan impiannya. Lee Chong Wei kalah dalam rubber game 22-20, 14-21, 21-23. Nasib sama kembali ia alami pada tahun 2013. Berbekal unggulan pertama pada kejuaraan yang dilangsungkan di Guangzhou, China, Lee Chong Wei kembali kandas di tangan Lin Dan. Mirisnya, ia mundur saat game ketiga karena cedera. Lee Chong Wei kalah 21-16, 13-21, 17-20 (retired). Tahun berikutnya atau tepatnya pada tahun 2014 lagi-lagi ia mengalami kebuntuan. Kembali ia gagal merengkuh gelar juara padahal kesempatan sudah ada di depan mata. Pemain China lainnya, Chen Long yang menundukkannya di babak final dengan straight game 19-21, 19-21. Sudah kalah di babak final, hasil runner up yang ia peroleh pun harus dicopot lantaran Lee tidak lolos dalam tes doping.

Bukan Lee Chong Wei jika ia tidak bisa bangkit kembali usai menjalani skorsing yang ia terima. Terbukti, pada tahun 2015 babak final kembali ia raih. Hasilnya tetap sama seperti tiga kali laga final yang ia lakoni sebelumnya. Chen Long menjadi pemain yang menggagalkan usahanya. Lee kalah 14-21, 17-21.

Para pebulutangkis putra Indonesia termasuk menjadi pemain yang turut menggagalkan usahanya. Taufik Hidayat dua kali mengandaskan ambisinya. Taufik mengalahkan Lee pada tahun 2005 pada babak semifinal. Kali kedua Taufik menggulingkannya pada tahun 2010 pada babak perempat final. Sony Dwi Kuncoro juga menjadi pemain yang mengalahkannya di kejuaraan dunia. Sony juga dua kali menghentikan Lee. Yang pertama pada tahun 2007 pada babak ketiga. Lalu pada tahun 2009 Sony juga mengirim pulang Lee pada babak perempat final.

Sebelum mundur dari hiruk pikuk bulutangkis dunia, Lee sempat mencoba lagi pada tahun 2017. Tetapi ia terjungkal di babak pertama dari pemain Prancis, Brice Leverdez. Pada perhelatan tahun 2018 Lee memilih mundur dari kejuaraan dunia lantaran diagnosis dokter menyatakan ia terkena kanker hidung. Lee pun mengakhiri karir bulutangkisnya tanpa pernah bisa merengkuh sekalipun gelar juara dari kejuaraan dunia. (AR)