“Game pertama lebih dapet feel-nya, karena sering menekan-nekan lawan biar gak ketinggalan ama permainan lawan. Aku juga terus inisiatif ngambil pukulan sambungannya biar gak banyak rally,” jelas Salsa.

Melalui game kedua yang sengit, Salsa mengaku bahwa ketika berpindah lapangan terjadi perubahan pola permainan dan juga angin yang lebih terasa membuat bolanya susah untuk dikontrol. Hal tersebut membuat game kedua lebih intens, walaupun akhirnya tetap berbuah kemenangan juga.

“Permainan pembuka di awal-awal turnamen seperti ini, bagiku menjadi sebuah adaptasi. Sama seperti game kedua yang tiba-tiba muncul beberapa perubahan tak terduga, jadi mainnya harus lebih menyesuaikan saja untuk dapat feelingnya,” jawab Salsa mengenai jalannya pertandingan di turnamen perdananya ini.

Salsa tetap mengakui bahwa masih banyak evaluasi yang harus dilakukan dalam permainannya. Seperti halnya dengan meminimalisir bola-bola error, agar tidak sia-sia membuang poin.

Walaupun masih dalam proses peralihan ke kategori U17, Salsa tetap percaya diri bisa mencapai podium tertinggi di turnamen ini.

“Dari awal sih, memang sudah ada target tersendiri. Sebelum berangkat juga sudah berpikiran positif dan semoga saja bisa mengambil gelar juara di sini. Tetapi, harus tetap fokus satu per satu dulu,” tegas Salsa.

Pada hari Kamis (20/7), Salsa akan berhadapan dengan Yi An Yan perwakilan dari Chinese Taipei di babak 32 besar.