Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Daihatsu Indonesia Masters 2024] Gugurnya Sang Jagoan
23 Januari 2024
[Daihatsu Indonesia Masters 2024] Gugurnya Sang Jagoan
 
 

Hari pertama kejuaraan bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2024 sudah langsung menyuguhkan pertandingan yang menarik. Padahal kejuaraan dengan level BWF World Tour Super 500 masih memainkan babak kualifikasi. Di antara pertandingan yang menjadi daya tarik perhatian adalah turunnya mantan pemain tunggal putra nomor satu Jepang, Kento Momota.

Momota memang harus merangkak dari babak kualifikasi karena peringkat yang dimilikinya tidak cukup membawanya bertanding di babak utama. Kento memulai pertandingan pada kejuaraan yang menawarkan hadiah total US$420.000, dengan bertemu pemain dari Taiwan, Huang Yu Kai. Pertandingan antar kedua pemain ini berlangsung menarik. Sisa-sisa kejayaan Momota pun masih nampak terlihat. Para penonton yang umumnya mengenal pemain Jepang yang kini ada di peringkat 40 dunia memberikan semangat. Teriakan nama Momota tidak putus-putusnya berkumandang. Namun sayang seribu sayang, publik Istora hanya bisa menyaksikan sang jagoan bertanding hanya sampai babak kualifikasi saja. Momota gugur di babak pertama kualifikasi di tangan pemain asal Taiwan hanya dalam dua game langsung 21-23, 20-22.

Pemain asing lainnya yang menjadi idola penonton adalah Ygor Coelho. Pemainan apik yang ditampilkan pemain asal Brazil ini berhasil memikat hati penonton yang memadati Istora Senayan, Jakarta. Penonton seolah terbius dengan penampilan pemain yang ada di peringkat 50 dunia. Usai menang di babak pertama kualifikasi dari pemain Taiwan, Yu Jen Chi, Ygor harus bertemu dengan andalan Malaysia, Leong Jun Hao. Ygor sebenarnya bermain sudah dengan pola yang dimilikinya. Peluang menang juga terbuka lebar, apalagi ia sempat mengambil game pertama dengan 21-15. Kemenangan di game kedua yang ada di depan mata sayangnya terbuang percuma. Ygor yang sudah unggul jauh 15-9 bisa dikejar lawan. Ygor juga tidak dapat memanfaatkan saat hanya tinggal membutuhkan satu angka, 20-19. Kemenangan justru di raih lawan. Di game ketiga Ygor juga tidak dapat membendung permainan lawannya. Pujaan hati Istora di hari pertama pun gugur. (AR)