Datang sebagai juara bertahan tidak lantas membuat semuanya bisa berjalan dengan mulus. Ini yang dialami oleh Apriyani Rahayu, peraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 saat masih berpasangan dengan Greysia Polii. Pemain ganda putri Indonesia yang saat ini berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti harus terjerembab pada ajang Olimpiade Paris 2024. Jangankan lolos ke babak play off, satu game pun tidak berhasil mereka rebut dari lawan-lawannya.

Apri/Fadia memang berada pada grup neraka. Ada ganda putri nomor satu asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, pasangan Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan serta wakil Jepang, Mayu Matsutomo/Wakana Nagahara. Semuanya ada pada Grup A. Secara head to head semua ganda putri yang berada pada grup ini pernah dikalahkan oleh pasangan Indonesia yang akrab disapa dengan Apri/Fadia. Hanya saja Apri/Fadia lebih banyak kalah jika bertemu dengan ganda putri nomor satu China, Chen/Jia.

Yang terjadi di Porte de la Chappelle, Paris, Prancis, Apri/Fadia justru tidak berdaya. Tiga kali bertanding pada putaran penyisihan Grup A, tiga kekalahan yang mereka alami. Kekalahan pertama diderita dari ganda Jepang, Mayu/Wakana. Bekal dua kali menang tanpa balas dari pertandingan sebelumnya tidak dapat dimanfaatkan oleh Apri/Fadia. Kali ini ganda Jepang benar-benar kokoh pertahanannya. Apri/Fadia kalah dua game 22-24, 15-21.

Kekalahan kedua didapat Apri/Fadia saat menjamu ganda nomor satu China, Chen/Jia. Usai kalah 12-21 pada game pertama, Apri/Fadia sempat memberikan harapan. Di game kedua, pertandingan berjalan ketat dan Apri/Fadia sempat memimpin dalam perolehan angka. Sayangnya penyelesaian akhir tidak sesuai harapan. Apri/Fadia kalah pada game kedua dengan angka tipis 24-22.

Tekad memetik kemenangan pada pertandingan terakhir tidak juga terwujud. Apri/Fadia kalah dari ganda Malaysia, Pearly/Thinaah dengan 18-21, 9-21.

Kekalahan Apri/Fadia dari ganda Malaysia melengkapi kegagalan mereka pada Olimpiade Paris 2024. (AR)