Ada yang berbeda di hari ke-5 ajang POLYTRON Superliga Junior 2024, Jumat (16/8), yakni penampilan tim North Harbour asal Selandia Baru, yang menampilkan tarian Haka sebelum memulai laga melawan tim Power Rajawali, Indonesia.
Haka sendiri adalah sebuah tarian, seruan perang atau tantangan dari Suku Māori di Selandia Baru. Haka adalah tarian yang dilakukan oleh sebuah kelompok, dengan gerakan cekatan serta menyentakkan kaki berirama disertai dengan teriakan.
Penampilan memukau para atlet asal Selandia Baru itu pun menjadi pusat perhatian para penonton maupun pemain yang hadir di GOR Djarum Magelang, Jawa Tengah. Pasalnya, tarian tersebut mungkin baru pertama kalinya dilihat secara langsung. Ditambah lagi semangat para pemain asal negara Aotearoa tersebut.
Diakui Alex Galt, salah satu atlet yang tergabung dalam skuad tim North Harbour, dirinya ingin mengenalkan Haka yang menjadi budaya asal negaranya di Magelang.
“Haka adalah sebuah kultur dan hal penting bagi New Zealand. Pada awalnya, hal tersebut merupakan tarian perang yang digunakan oleh suku Mauri untuk menakutkan orang dan sekarang sangat sering digunakan terutama dalam Rugby juga digunakan menekan lawan main,” ungkapnya.
“Kami mau menunjukkan kepada banyak orang Indonesia khususnya kepada orang-orang yang belum pernah lihat hal yang sangat penting ini dari New Zealand,” tambahnya.
Di sisi lain, meskipun timnya sudah dipastikan tidak akan lolos ke babak semifinal, namun Alex berharap bisa menampilkan yang terbaik di pertandingan terakhirnya pada babak penyisahan grup hari ini.
“Semoga bisa tampil lebih baik lagi di laga terakhir ini, di mana akhirnya kita mulai bisa menyesuaikan diri dengan keadaannya sehingga bisa memenangkan pertandingan ini. Semoga tahun depan kami bisa datang lagi dengan hasil yang lebih bagus,” pungkasnya.
Tim North Harbour sendiri dipastikan tidak akan melaju ke semifinal di Superliga Junior kali ini, setelah menjadi juru kunci klasemen Grup B U19 putra. (AH)