Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Princess Sirivannavari Thailand Masters 2025] Dejan/Fadia Menangi ‘Perang Saudara’
01 Februari 2025
[Princess Sirivannavari Thailand Masters 2025] Dejan/Fadia Menangi ‘Perang Saudara’
 
 

Duet Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti menangkan ‘perang saudara’ dengan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di babak semifinal Princess Sirivannavari Thailand Masters 2025. Bertemu di Nimibutr Stadium, Bangkok, Sabtu (1/2), Dejan/Fadia menang melalui rubber game dengan skor 13-21, 21-10, 21-15.

Di game pembuka, Jafar/Felisha tampil dominan sepanjang pertandingan. Keduanya pun sukses memastikan kemenangan di game pertama.

Di sisi lain, Dejan/Fadia tak mau menyerah begitu saja. Setelah tertinggal di awal, mereka langsung menyiapkan strategi lain di game kedua dan tiga. Dejan/Fadia akhirnya berhasil membalikkan keadaan dan merebut kemenangan usai bermain selama 54 menit.

“Di game pertama, Jafar/Felisha bermain cukup baik. Mereka yakin dengan pola permainannya, terus menekan dan tampil lepas tanpa beban,” kata Dejan.

“Tapi kami tidak mau kalah, kami cari jalan keluarnya seperti apa. Dengan kondisi lapangan yang ada menang dan kalah angin jadi kami lebih mempersiapkan strategi yang tepat. Dan alhamdulillah bisa berjalan di dua game berikutnya,” lanjutnya.

“Setelah kehilangan game pertama, saya mencoba lebih mengontrol emosi, mengontrol permainan saya agar tidak terburu-buru karena mereka punya pola permainan yang bagus. Saya juga merasa Felisha permainan depannya masih lebih baik dari saya jadi saya hanya mencoba bermain lebih tenang,” terang Fadia.

Bagi Jafar/Felisha, kekalahan ini bukanlah hasil yang mereka harapkan. Namun keduanya mengaku mendapat banyak pelajaran dari laga kali ini. Jafar/Felisha pun bertekad bisa memperbaiki pencapaiannya di turnamen lain.

“Bukan hasil yang diinginkan tapi bukan hasil yang jelek bagi kami bisa masuk ke semifinal,” ujar Jafar.

“Tadi di game pertama sudah enak mainnya, sudah berhasil menekan duluan. Tapi masuk game kedua, kami balik tertekan karena perubahan pola lawan. Serangan mereka juga semakin kencang karena faktor lapangan yang menang angin”.

“Target kami ingin bisa juara Super 300 tahun ini. Melihat dua turnamen di awal tahun 2025 kami yakin kami bisa bersaing di ganda campuran tapi memang harus lebih kerja keras lagi di latihannya,” jelas Jafar panjang lebar.

“Peluang menang sebenarnya ada tapi kami kalah hari ini, tidak apa-apa. Bagian dari proses kami, step by step, tidak ada yang instan. Tiba-tiba jadi juara jadi kami bersyukur atas perolehan ini. Pertandingan ke depan kami mau lebih konsisten dan prestasinya semakin naik,” kata Felisha menimpali. (NFA)