Sektor ganda campuran Indonesia bekerja cukup keras di dua laga penyisihan grup D Piala Sudirman 2025.

Saat berhadapan dengan Inggris, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dipaksa bermain rubber game. Mereka kehilangan game kedua, sebelum akhirnya merebut kemenangan 21-15, 15-21, 21-19 dari Callum Hemming/Estelle Van Leeuwen.

Di laga berikutnya, saat melawan India, ganda campuran menurunkan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja. Rehan/Gloria sebenarnya mampu menang meyakinkan dengan 21-10 di game pembuka. Namun memasuki game kedua, setelah unggul 19-16, pasangan Indonesia ini malah balik tersusul oleh lawan.

Indonesia akhirnya harus merelakan satu poin untuk lawan, setelah Rehan/Gloria kalah 21-10, 18-21, 19-21 dari Dhruv Kapila/Tanisha Crasto.

“Secara performa di dua pertandingan ini, ganda campuran menurut saya sudah bermain cukup baik. Tinggal cara dan strategi permainan harus dievaluasi lagi,” kata Rionny Mainaky, pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI.

“Untuk Rehan/Gloria memang kemarin disayangkan sudah unggul 19-16 di game ketiga tapi tidak bisa menyelesaikan. Ada faktor non teknis, mereka ingin buru-buru menghabiskan. Dari pola permainan bisa unggul sampai 19-16 berarti mereka dalam kondisi baik. Pastinya mau juara grup jadi pastinya kami akan menurunkan komposisi yang terbaik. Siapapun kombinasinya, mereka semua siap,” ungkap Vita Marissa, pelatih ganda campuran PB Djarum.

Di laga penyisihan terakhir, Indonesia akan berhadapan dengan Denmark. Rionny mengatakan akan berupaya menyiapkan pasangan terbaiknya untuk merebut poin dari lawan.

Jeda satu hari usai laga sebelumnya dimanfaatkan Rionny dan timnya untuk persiapan yang matang. Harapannya, ganda campuran mampu tampil maksimal di lapangan.

“Untuk lawan Denmark kami sudah menyiapkan juga. Bukan kejutan tapi siapa yang paling siap yang akan diturunkan,” ujar Rionny. (NFA)