Pebulutangkis tunggal putri binaan PB Djarum, Mutiara Ayu Puspitasari, tampil gemilang dan mencetak kejutan besar di turnamen Wondr by BNI Indonesia Masters 2025. Mutiara sukses menyingkirkan unggulan kedua asal Thailand, Pornpicha Choeikeewong, dengan skor 19-21, 21-11, 21-13 pada babak 32 besar (R32) di GOR PBSI Sumatera Utara, Medan.
Meski sempat kehilangan gim pertama, Mutiara mampu bangkit dan membalikkan keadaan melalui permainan disiplin dan strategi matang.
“Alhamdulillah hari ini saya bisa menang melawan unggulan ke-2. Untuk penampilan di babak pertama saya cukup puas dengan permainan tadi. Game pertama sempat unggul tapi malah terkejar karena lapangan saya menang angin, jadi harus lebih pintar. Lawan juga cepat membaca permainan karena dia sudah sering bertanding di top level. Ini jadi pelajaran buat saya untuk lebih mengantisipasi setiap perubahan di lapangan,” ujar Mutiara usai laga.
Mutiara menjelaskan bahwa kunci kemenangannya terletak pada kemampuan membaca kelemahan lawan serta kontrol permainan di area depan.
“Strategi tadi mungkin lebih mengontrol bola di depan dulu, karena pemain Thailand itu pukulannya rata-rata bagus. Tapi tadi saya melihat lawan kakinya kurang nyaman buat ambil bola depan dan kalau bolanya dijauh-jauhin,” jelasnya.
Sebelum pertandingan, Mutiara telah mempelajari gaya bermain lawan melalui video pertandingan sebelumnya.
“Persiapan sebelum bertanding pastinya sudah nonton dulu mainnya lawan, terus membaca kebiasaannya. Karena dia sering main di level atas, saya jadi penasaran buat ngelawan, mengadu kemampuan, dan tentunya berambisi untuk menang,” ungkapnya.
Dengan hasil ini, Mutiara melangkah ke babak 16 besar dan menegaskan tekadnya untuk melampaui pencapaiannya di turnamen Malaysia Super 100 sebelumnya.
“Target saya mau lebih bagus dari hasil Malaysia Super 100 kemarin, di mana saya finish di babak 8 besar,” tutupnya.
Kemenangan ini menambah semangat para pemain muda Indonesia di turnamen Wondr by BNI Indonesia Masters 2025, yang menjadi ajang penting untuk mengasah mental, kemampuan teknis, dan perolehan poin peringkat dunia.
